Perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban untuk memberikan upah, cuti, pelatihan serta pengembangan kepada karyawan. Setiap perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bagi seluruh pekerja, dari staf paling bawah hingga posisi paling tinggi. Hal inilah yang sering disebut dengan Industrial Hygiene. Bagaimana penerapan industrial hygiene yang tepat?
Bahkan tanggung jawab industrial hygiene juga dilakukan terhadap masyarakat di sekitar area industri atau perusahaan yang melakukan aktivitas yang menimbulkan paparan kimia, fisika, dan biologi yang mengganggu kesehatan ataupun keselamatan setiap individu.
Tanggung jawab tersebut harus dilakukan oleh industri dengan penerapan industrial hygiene di tempat kerja, atau area lingkungan pekerjaan baik itu Pabrik maupun Kantor. Industrial hygiene perlu diterapkan oleh seluruh Perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun perusahaan besar yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan dan keselamatan para pekerjanya maupun masyarakat sekitar.
Bagi Perusahaan, penerapan industrial hygiene tidak akan merugikan perusahaan. Melainkan akan cukup menguntungkan. Karena perusahaan bisa mengurangi risiko cedera maupun gangguan kesehatan bagi karyawan yang bisa menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya pengobatan hingga kehilangan waktu pekerja, dalam jangka panjang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja akan memberikan keuntungan yang besar.
Definisi
Apa sebenarnya industrial hygiene dan mengapa hal ini penting? Lab.id akan mengambil definisi industrial hygiene dari beberapa sumber, pertama pengertian dari Harvard School of Public Health dan The Occupational Safety and Health Administration (OSHA).
Menurut Harvard School Public Health bahwa Industrial Hygiene berkaitan dengan proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian pemicu ataupun bahaya di lokasi kerja yang akan berdampak pada kesehatan pekerja maupun masyarakat sekitar.
Sedangkan OSHA mendefinisikan industrial hygiene sebagai ilmu dan seni yang ditujukan untuk mengantisipasi, mengenali, dan mengendalikan berbagai faktor lingkungan atau tekanan yang timbul di area kerja yang berdampak pada penyakit, gangguan kesehatan, dan kesejahteraan. Tentu hal ini akan berdampak pada kenyamanan pekerja dan masyarakat.
Sejarah
Bagaimana industri hygiene muncul? Apakah ada setelah munculnya Revolusi Industri sekitar abad ke 18? Ternyata OSHA mencatat bahwa Industrial Hygiene sudah ada sejak abad keempat Sebelum Masehi. Ternyata hal ini sudah lama? Bagaimana itu bisa terjadi?
Pada saat itu, seorang Dokter Yunani bernama Hippocrates menerbitkan sebuah penelitian yang membahas mengenai kesehatan para pekerja tambang dan bahaya yang muncul. Lalu, hasil penelitian tersebut disempurnakan oleh Pliny the Elder seorang Cendekiawan Romawi pada abad pertama Masehi.
Dalam karyanya, Pliny mencatat efek kesehatan yang merugikan dari paparan belerang dan seng, dan mungkin mengembangkan peralatan perlindungan diri awal, yaitu masker wajah dari kandung kemih hewan.
Di tahun 1700 seorang dokter asal Italia, Bernardo Ramazzini yang sering disebut sebagai bapak kedokteran industri menerbitkan panduan lengkap untuk kesehatan pekerja di tempat kerja yang disebut dengan “The Diseases of Workmen”. Dimana karya tersebut menjadi bagian untuk melegitimasi industrial hygiene secara global.
Di Abad ke 18, semakin banyak para ahli medis yang peduli terhadap kesehatan masyarakat. Seorang ahli bedah asal Inggris Percivall Pott yang cukup berpengaruh di bidang industrial hygiene. Penelitiannya tentang bahaya jelaga cerobong asap membuat Pemerintah Inggris akhirnya mengesahkan Undang-Undang Cerobong Asap di 1788. UU ini mengkatalisasi penciptaan dan penerapan perlindungan industri di Seluruh Eropa.
Bagaimana di Indonesia? Mengutip dari Unida Gontor, industrial hygiene di Indonesia telah ada sejak 1930 dengan dikeluarkannya mijn politie reglement. Setelah itu, terbentuklah Hiperkes (Higiene Pekerja dan Kesehatan) di 1968 bersamaan dengan terbitnya UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
Tujuan

Apa tujuan dari penerapan industrial hygiene di Industri? Tetapi masih banyak industri yang mengabaikan dan tidak mempedulikan hal ini? Mari kita ulas mengenai tujuan dari penerapan industrial hygiene itu sendiri.
Kemajuan teknologi membuat banyak perusahaan lebih cepat dalam melakukan produksi. Alih-alih menggunakan tenaga manusia secara langsung, seiring berkembangnya teknologi alat-alat produksi pun muncul. Dibalik itu semua, terdapat sejumlah risiko dan banyaknya kecelakaan kerja.
Menurut Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di 2022 jumlah kecelakaan kerja sebanyak 265.334, jumlah tersebut naik 13,26% dibandingkan 2021 sebanyak 234.270 kasus. Tentu dari angka tersebut, perlu dilakukan kontrol dan pengawasan lebih ketat mengenai industrial hygiene di area kerja.
Industrial hygiene berfokus untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan para pekerja dengan penerapan kontrol yang efektif dari bahaya di area kerja. Sehingga membantu melindungi karyawan dari cedera, gangguan kesehatan, keselamatan, dan stres.
Jika perusahaan menerapkan industrial hygiene dengan tepat, perusahaan akan mampu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi pekerja. Hal ini akan membuat pekerja merasa aman, nyaman, dan terlindungi saat bekerja.
Penerapan Industrial hygiene memang perlu dilakukan bersama-sama dengan Perusahaan Penyedia Jasa K3 (PJK3). Industri perlu mengundang PJK3 untuk mengetahui apakah sudah melakukan penerapan yang tepat atau belum berkaitan dengan industrial hygiene.
Potensi Bahaya Industrial Hygiene
Penerapan Industrial hygiene sebagai salah satu langkah untuk melakukan evaluasi dan mengontrol sumber bahaya terhadap kesehatan. Ada 7 elemen yang perlu diketahui dalam mengenali bahaya kesehatan, yaitu:
- Bahan Baku/Intermediate/Finish Goods
- Proses
- Pola Paparan
- Kontrol
- Bukti Paparan
- Sumber Informasi
- Catatan/Record
Penjelasan lengkap mengenai ke tujuh elemen potensi bahaya pada industrial hygiene akan dibahas pada artikel lain.
Prinsip/Program Industrial Hygiene
Para ahli kesehatan dan perusahaan PJK3 seperti A3 Laboratories memiliki pengalaman dalam penerapan industrial hygiene akan memberikan solusi terbaik dari penerapan di Industri. Prinsip dasar dari penerapan industrial hygiene akan melakukan penilaian risiko untuk melakukan pencegahan. Berikut 5 Prinsipnya:
Antisipasi
Industri bisa melakukan antisipasi terhadap bahan kimia, bahan berbahaya, tindakan perlindungan, maupun pencegahan keselamatan. Perusahaan perlu memberikan kemudahan akses pekerja untuk mendapatkan informasi mengenai bahan atau alat yang akan mereka hadapi ditempat kerja.
Rekognisi
Perusahaan perlu memiliki sistem untuk melakukan analisis kepada pekerja yang menyelesaikan pekerjaan yang menghadapi bahan-bahan berbahaya, dan dampak paparan yang bisa saja mengenai para pekerja.
Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap adanya paparan atau tidak. Aktivitas evaluasi tidak bisa dilakukan oleh pihak internal dari industri, melainkan perlu menggandeng pihak ketiga seperti PJK3 evaluasi industrial hygiene.
Kontrol
Menurut OSHA ada 3 cara utama meminimalisir paparan bahaya kerja terhadap karyawan, yaitu:
Kontrol Teknik : Bertujuan mengurangi bahkan menghilangkan paparan bahaya dari sumber, hingga melakukan isolasi terhadap karyawan yang telah beraktivitas di ruang yang terpapar bahaya.
Kontrol Praktik Kerja : Cara ini dilakukan dengan meminta para pekerja untuk taat terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, sehingga meminimalisir paparan.
Kontrol Administratif: Memberikan SOP yang ketat, ketika ada aktivitas yang mimiliki paparan tinggi.
Konfirmasi
Prinsip terakhir dalam industrial hygiene adalah memeriksa apakah setiap langkah-langkah yang dilakukan sudah berdasarkan prosedur yang ada. Industri perlu menerapkan tindakan korektif untuk melengkapi aktivitas industrial hygiene.
Industrial Hygiene Monitoring Plan

Bagaimana melakukan monitoring plan industrial hygiene? Monitoring plan dalam industrial hygiene merupakan sebuah dokumen yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap risiko kesehatan di area kerja dan melakukan evaluasi dampak terhadap para pekerja. Serta bagaimana meminimalisir bahaya yang terjadi tersebut.
Monitoring plan industrial hygiene harus berisi informasi yang relevan mengenai setiap bahaya yang teridentifikasi di lokasi kerja seperti sumber, tingkat keparahan, tindakan pengendalian, dan lain-lain. Selain itu, mencakup rencana tanggap darurat dalam menghadapi kondisi darurat yang mungkin saja terjadi.
Komponen Industrial Hygiene:
Pemantauan Udara : Tahapan untuk mengetahui dan mengukur pencemaran udara dengan menilai dari parameter-parameter yang dianjurkan.
Pengujian Individu: Langkah ini dilakukan untuk melakukan pemeriksaan tingkat paparan bahan kimia atau zat lain yang mungkin masuk ke dalam tubuh pekerja melalui pernafasan, makanan, dan kontak kulit.
Penilaian Bahaya Kesehatan
Pada tahap ini, menentukan berbagai paparan yang dialami oleh seseorang dari waktu ke waktu dan melakukan penilaian apakah ada risiko efek kesehatan dalam jangka panjang.
Monitoring plan industrial hygiene harus disiapkan secara komprehensif untuk memastikan keselamatan para pekerja. Cara ini membantu mengurangi terjadinya gangguan kesehatan maupun kecelakaan di tempat kerja.
Kesimpulan
Penerapan industrial hygiene di industri memiliki peran penting untuk menjaga kondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja. Setiap industri perlu menjalankan industrial hygiene di area kerja sesuai dengan regulasi yang berlaku. Bahkan setiap industri perlu melakukan monitoring plan, menjalankan prinsip industrial hygiene dengan benar dan tepat untuk keamanan dan keselamatan para pekerja.
Jika industri Anda membutuhkan layanan untuk melakukan evaluasi Industrial hygiene, Anda bisa menggunakan layanan PJK3 dari PT Advanced Analytics Asia Laboratories yang telah ditunjuk sebagai PJK3. Dapatkan informasi tentang kami di layanan Industrial Hygiene.
Sumber:
https://publichealth.tulane.edu/blog/what-is-industrial-hygiene/
https://safetyculture.com/topics/industrial-hygiene/
https://www.safeopedia.com/definition/5935/industrial-hygiene-monitoring
Related