Category News

Pengertian Pencemaran Air, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Air merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Aktivitas kehidupan sangat bergantung pada air. Air menjadi hal yang penting dalam keberlangsungan hidup setiap makhluk di dunia. Tetapi banyak sumber air yang telah tercemar yang membuat air tidak layak untuk di konsumsi. Kenapa air bisa tercemar? Mari kita ulas mulai dengan memahami pengertian pencemaran air, penyebab, hingga dampak yang bisa terjadi.

Pencemaran air sesuatu hal yang teah berlangsung sejak lama. Kondisi ini terlalu dibiarkan dan di rasakan dalam jangka panjang oleh masyarakat. Kondisi ini membuat sebagian sumber air yang tidak dapat lagi di manfaatkan oleh masyarakat akibat dari kontaminan yang tercemar di dalamnya.

Pengertian Pencemaran Air

Pencemaran air merujuk pada masuknya zat-zat berbahaya atau bahan polutan ke dalam sumber air, baik itu sungai, danau, dan perairan lainnya, yang dapat menyebabkan perubahan kualitas air dan berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Tercemarnya sumber air bisa disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia dan faktor alami.

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 22 Tahun 2021, Pencemaran air adalah kondisi masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air yang terjadi dari kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu air yang telah ditetapkan.

Hal ini membuat kondisi air tidak bisa lagi digunakan seperti semestinya. Sehingga mengancam sumber air dan sumber air tidak mampu lagi di manfaatkan untuk kebutuhan manusia.

Baca Juga: Proses Pengujian Air Limbah Industri oleh Laboratorium Lingkungan

Penyebab Pencemaran Air

Beberapa contoh penyebab pencemaran air meliputi:

Pembuangan Limbah Industri

Industri-industri seringkali membuang limbah berbahaya seperti logam berat, bahan kimia, dan zat-zat beracun ke dalam sumber air tanpa pengolahan yang memadai. Limbah industri menjadi faktor yang paling besar dalam pencemaran air.

Disebabkan oleh banyaknya industri yang membuang langsung limbah ke sumber air, tanpa melalui pengolahan maupun pengujian terlebih dahulu. Padahal hal ini membuat kondisi sumber air menjadi terancam.

Pembuangan Limbah Domestik

Pembuangan limbah domestik, termasuk limbah rumah tangga dan sanitasi, tanpa pengolahan yang tepat juga dapat mencemari sumber air. Tidak dipungkiri, bukan hanya industri yang menyebabkan air tercemar. Tetapi aktivitas rumah tangga juga mendorong terjadinya pencemaran.

Pertanian

Penggunaan pupuk dan pestisida di lahan pertanian dapat mengakibatkan aliran zat-zat ini masuk ke dalam perairan, menyebabkan eutrofikasi dan pencemaran pada sumber air.

Pembuangan Sampah

Sampah yang tidak dikelola dengan baik bisa terbawa hujan dan mengalir ke dalam perairan, menyebabkan pencemaran fisik dan biologis. Selain itu, sampah yang secara sengaja di buang ke sumber air juga menjadi bagian dari pencemaran sumber air.

Pertambangan

Pencemaran Air akibat Penambangan

Source: Chinadialogue.net

Aktivitas pertambangan seringkali menghasilkan limbah beracun seperti logam berat dan bahan kimia yang dapat mencemari perairan. Sering sekali perusahaan tambang tidak melakukan pengolahan air limbah sebelum di buang ke sumber air, hal ini menyebabkan terjadinya pencemaran pada sumber air.

Limpasan Air Hujan

Air hujan yang mengalir melalui permukaan tanah dapat membawa polutan dari jalan, taman, dan area perkotaan ke dalam sistem perairan. Hal ini bisa terjadi secara alami.

Pencemaran Limbah Air Panas (Thermal Waste Pollution)

Pembuangan air panas dari pembangkit listrik atau industri bisa mengubah suhu air dan merusak ekosistem perairan. Limbah air panas sebagai air pendingin dari Pembangkit listrik maupun industri umumnya tidak dilakukan pengolahan, sehingga langsung di buang ke laut. Hal ini membuat kerusakan pada ekosistem dan biota air.

Baca Juga: Deretan Layanan Jasa Uji Laboratorium Lingkungan

Dampak pencemaran air

Pencemaran air merujuk pada kondisi di mana air tercemar atau terkontaminasi oleh bahan-bahan berbahaya atau zat-zat kimia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan dan membahayakan kesehatan manusia. Dampak pencemaran air sangat beragam dan bisa mencakup berbagai aspek, baik lingkungan maupun sosial. Beberapa dampak utama pencemaran air meliputi:

Kesehatan Manusia

Air yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia. Konsumsi air yang tercemar bisa menyebabkan keracunan, gangguan pencernaan, infeksi saluran pernapasan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Zat-zat beracun seperti logam berat (misalnya timbal dan merkuri) serta bahan kimia organik (seperti pestisida) dapat menyebabkan efek jangka panjang seperti kerusakan saraf, kanker, dan masalah perkembangan pada anak-anak.

Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Pencemaran air dapat merusak ekosistem perairan dan mengganggu kehidupan biota air di dalamnya. Biota air, termasuk ikan, makhluk renik, dan tanaman air, bisa terpapar bahan kimia berbahaya, menyebabkan kematian massal atau pengurangan populasi yang signifikan. Ini mengganggu rantai makanan dan mengurangi keanekaragaman hayati perairan.

Kerugian Ekonomi

Pencemaran air dapat berdampak buruk pada sektor ekonomi yang terkait dengan air, seperti perikanan, pariwisata, dan industri yang bergantung pada sumber air bersih. Perikanan bisa terancam karena ikan dan biota air lainnya terpapar bahan kimia berbahaya. Industri pariwisata juga dapat terganggu karena perairan yang tercemar tidak lagi menarik bagi wisatawan.

Kerusakan Ekosistem

Pencemaran air bisa merusak ekosistem perairan secara keseluruhan. Nutrien berlebih (seperti nitrogen dan fosfor) dari limbah pertanian dan limbah domestik dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan, yang pada gilirannya mengganggu ekosistem dan menyebabkan daerah mati di perairan (zona tanpa oksigen).

Keracunan Tanaman

Air yang terkontaminasi dapat mengakibatkan tanaman terpapar bahan kimia berbahaya. Ini bisa mengurangi hasil panen, mengganggu kualitas makanan yang dihasilkan, dan merusak tanah pertanian dalam jangka panjang.

Pengaruh Terhadap Sumber Air Bersih

Pencemaran Sumber Air

Source: Unsplash.com

Pencemaran air dapat mengurangi ketersediaan sumber air bersih untuk kebutuhan konsumsi manusia, pertanian, dan industri. Hal ini dapat memicu persaingan yang lebih besar atas sumber daya air bersih, bahkan menyebabkan konflik antara berbagai pihak yang membutuhkan akses ke air.

Penting untuk diingat bahwa dampak pencemaran air dapat bervariasi tergantung pada jenis pencemar, konsentrasi pencemar, dan jenis ekosistem perairan yang terlibat. Upaya pencegahan dan pengelolaan pencemaran air sangat penting untuk melindungi kesehatan manusia, ekosistem perairan, dan keberlanjutan sumber daya air.

Cara Mengatasi Pencemaran Air

Mengatasi pencemaran air memerlukan tindakan terpadu dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah, Industri, masyarakat, dan lembaga internasional. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran air:

Pengelolaan Limbah yang Efektif

Industri dan rumah tangga harus memastikan bahwa limbah mereka diolah dan dibuang dengan benar sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Penggunaan sistem pengolahan air limbah yang efektif di fasilitas industri dan kota dapat mengurangi jumlah polutan yang masuk ke dalam perairan.

Pencegahan Polusi Industri

Industri perlu menerapkan teknologi dan praktik-produksi bersih untuk mengurangi limbah dan emisi berbahaya ke lingkungan.

Penggunaan bahan kimia yang lebih ramah lingkungan dan pengelolaan limbah beracun dengan tepat dapat membantu mengurangi dampak pencemaran air.

Pertanian Berkelanjutan

Praktik pertanian yang berlebihan menggunakan pestisida, pupuk, dan limbah organik dapat menyebabkan aliran nutrien yang berlebihan ke perairan. Pertanian berkelanjutan yang lebih bijaksana dalam penggunaan bahan kimia dan manajemen limbah dapat membantu mengatasi masalah ini.

Pengendalian Erosi Tanah

Erosi tanah dapat menyebabkan sedimentasi di perairan, mengganggu kualitas air dan ekosistem akuatik. Praktik-praktik konservasi tanah seperti penanaman pohon penahan angin dan tumbuhan penutup tanah dapat membantu mencegah erosi.

Peningkatan Infrastruktur Air Bersih

Investasi dalam infrastruktur pengolahan air bersih dan sanitasi yang memadai sangat penting untuk memastikan pasokan air bersih yang aman dan penyediaan fasilitas sanitasi yang layak.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air, dampak pencemaran, dan langkah-langkah pencegahannya dapat memotivasi perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Regulasi dan Kebijakan Ketat

Pemerintah perlu menerapkan dan menegakkan regulasi yang ketat terkait pembuangan limbah industri dan domestik, serta memastikan bahwa semua pihak mematuhi aturan tersebut.

Inovasi Teknologi

Pengembangan teknologi baru untuk pengolahan air limbah, deteksi pencemaran, dan pembersihan perairan dapat membantu mengatasi masalah pencemaran air dengan lebih efektif.

Pengawasan dan Monitoring Lingkungan:

Monitoring berkala terhadap kualitas air di berbagai lokasi dapat membantu mengidentifikasi sumber pencemaran dan mengambil langkah-langkah korektif yang sesuai. Terkadang tidak semua industri melakukan monitoring terhadap kualitas air yang ada di sekitar mereka dan melakukan pengujian atas dampak yang ditimbulkan dari aktivitas industri. Padahal ini penting untuk mengetahui tingkatan pencemaran air di sekitar sumber air area industri.

Industri dapat melakukan monitoring dengan menggandeng Laboratorium Lingkungan seperti A3 Laboratories. A3 Laboratories adalah Laboratorium Lingkungan yang telah dipercaya oleh lebih dari ribuan perusahaan untuk melakukan monitoring dan uji lingkungan, termasuk dalam melakukan pengujian pencemaran sumber air.

Jika perusahaan Anda membutuhkan, Anda bisa menghubungi tim kami untuk mendapatkan konsultasi mengenai lingkungan di lokasi industri Anda. Hubungi tim kami di kontak 0851-5621-0042 atau hubungi nomor telepon di (021) 3161673.

Kerjasama Internasional

Pencemaran air sering kali melintasi batas negara. Kerjasama internasional dalam mengatasi pencemaran air lintas batas dapat menjadi kunci untuk menjaga kualitas air global.

Penting untuk diingat bahwa mengatasi pencemaran air membutuhkan komitmen dan aksi bersama dari semua pihak terlibat.

Komitmen mengurangi dampak pencemaran air akan menjadi kuat, ketika semua elemen bersatu untuk fokus pada pencegahan pencemaran air yang lebih besar dan luas. Bagaimanapun air menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Air yang tercemar tidak dapat digunakan untuk kehidupan manusia. Mari kita mulai dari industri atau area sekitar kita untuk mengurangi dampak pencemaran air dan kerusakan lingkungan.

Kondisi Pencemaran Udara

Pencemaran Udara: Pengertian, Penyebab, Jenis, dan Dampak bagi Kesehatan

Pencemaran udara selalu menjadi salah satu pencemaran yang paling banyak disebut-sebut sebagai perusak lingkungan. Meskipun banyak jenis pencemaran lingkungan lain seperti pencemaran air, dan pencemaran tanah yang juga merusak tatanan lingkungan. Pencemaran udara disebabkan oleh  aktivitas manusia, baik itu dari aktivitas industri, Pembangkit Listrik, Kendaraan, hingga aktivitas alam. Ada pencemaran udara yang terlihat dengan mata, ada yang tidak terlihat namun memunculkan bau yang menyengat.

Tidak main-main, mengutip dari niehs.nih.gov menyatakan bahwa polusi udara menjadi ancaman beser bagi makhluk hidup karena menyumbang 6,5 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya.

Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kondisi di mana udara di suatu wilayah menjadi terkontaminasi oleh berbagai zat kimia, partikel padat, atau mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan secara keseluruhan. Pencemaran udara dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk aktivitas manusia dan alamiah.

Pencemaran udara paling sering terjadi di kota-kota besar dimana berbagai emisi dari berbagai sumber terkonsentrasi.

Sering sekali kita menganggap polusi udara hanya terjadi di luar ruangan, padahal di dalam ruangan juga terjadi kontaminasi. Pencemaran dalam ruang bisa terjadi dari aktivitas pembakaran dengan bahan bakar minyak tanah, batubara, dan kayu. Abu yang terbentuk dapat mencemari udara di dalam rumah, gedung, maupun bangunan lainnya. Bahkan abu dan asap tersebut bisa menempel di dinding dalam ruang.

Saat melakukan pengujian udara, maka mintalah untuk melakukan uji udara di dalam ruang dan diluar ruangan. Hal ini untuk mendapatkan kondisi yang aman bagi para pekerja maupun penghuni di dalam ruangan.

Udara dalam ruangan juga dapat tercemar yang disebabkan oleh bahan kimia dari produk pembersih, asap rokok, masak-memasak, dan lainnya.

Baca Juga: Kualitas Udara: Pengertian, Jenis, Efek, dan Solusi

Jenis Pencemaran Udara

Ada beberapa jenis pencemaran udara yang sering teridentifikasi. Selain itu, jenis ini juga masuk dalam parameter yang di uji sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia:

Partikulat (PM)

Partikel-partikel kecil yang terdispersi di udara, seperti debu, asap, dan partikel lainnya. Partikel-partikel ini dapat mencapai saluran pernapasan dan masuk ke dalam paru-paru, menyebabkan masalah pernapasan dan potensi efek kesehatan serius.

Ozon Troposfer (O3)

Ozon yang terbentuk di lapisan troposfer, bagian terendah dari atmosfer. Ozon ini merupakan polutan yang berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi paru-paru, masalah pernapasan, dan merusak tanaman.

Nitrogen Dioksida (NO2)

Gas yang dihasilkan dari aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil. Paparan jangka panjang terhadap NO2 dapat menyebabkan masalah pernapasan dan mengganggu fungsi paru-paru.

Sulfur Dioksida (SO2)

Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang. SO2 dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan merusak lingkungan.

Karbondioksida (CO2)

Gas rumah kaca utama yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim. CO2 dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi.

Bahan Kimia Beracun

Bahan kimia beracun seperti benzena, formaldehida, dan logam berat dapat terlepas ke udara akibat aktivitas industri, transportasi, dan lainnya. Paparan terhadap bahan kimia ini dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Asap Rokok dan Asap Pembakaran

Asap rokok dan asap dari pembakaran sampah atau bahan bakar fosil juga merupakan penyebab pencemaran udara. Zat-zat berbahaya dalam asap ini dapat mengiritasi saluran pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

Baca Juga: Regulasi & Parameter Baku Mutu Udara Ambien Nasional Terbaru

Apa Penyebab Pencemaran Udara

Pencemaran Udara Jakarta

Source: Katadata.co.id

Beberapa penyebab utama pencemaran udara antara lain:

Emisi Kendaraan

Kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel, menghasilkan gas buang yang mengandung bahan pencemar seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel halus.

Industri

Proses industri seperti pembakaran batu bara, minyak bumi, dan bahan-bahan kimia dapat menghasilkan polutan seperti sulfur dioksida (SO2), ozon troposfer (O3), dan berbagai zat kimia berbahaya lainnya.

Pembakaran Sampah: Pembakaran sampah yang tidak terkontrol dapat menghasilkan asap dan gas beracun yang mencemari udara.

Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil juga dapat mengeluarkan emisi berbagai zat pencemar ke atmosfer.

Aktivitas Pertanian

Pemakaian pupuk dan penggunaan bahan kimia pertanian dapat menghasilkan amonia (NH3) dan senyawa nitrogen lain yang dapat berkontribusi pada pencemaran udara.

Pembakaran Hutan

Kebakaran hutan atau lahan gambut dapat menghasilkan asap, partikel, dan gas beracun yang menyebabkan pencemaran udara jangka panjang.

Gangguan Kesehatan dari Pencemaran Udara

Dampak dari pencemaran udara termasuk masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, bahkan penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru. Selain itu, pencemaran udara juga dapat merusak lingkungan dengan merusak ekosistem dan mengganggu siklus alam, serta berkontribusi pada perubahan iklim.

Untuk mengatasi pencemaran udara, perlu dilakukan upaya pengendalian emisi dari berbagai sumber pencemar, promosi teknologi bersih, dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kualitas udara. Banyak negara juga memiliki regulasi dan kebijakan lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi emisi dan mencegah pencemaran udara yang lebih lanjut.

Baca Juga: Definisi Polutan Udara : Parameter & Fakta Penting

Pengendalian Pencemaran Udara

Pengendalian Pencemaran Udara pada Industri

Bagaimana langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam melakukan pengendalian pencemaran udara? Harus ada langkah-langkah komprehensif untuk melakukan hal tersebut, seperti :

Perketat Emisi Industri

Industri-industri yang menghasilkan emisi pencemar udara harus diatur untuk mematuhi standar emisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Ini bisa mencakup penggunaan teknologi kontrol polusi, seperti peralatan pembersih udara dan sistem penangkapan emisi.

Tersedianya Transportasi Ramah Lingkungan

Mengurangi emisi dari kendaraan bermotor adalah langkah penting. Ini dapat dicapai melalui promosi transportasi umum, mobil listrik, dan teknologi bahan bakar alternatif.

Penghijauan

Tanaman dapat membantu mengurangi pencemaran udara dengan menyerap karbondioksida dan memproduksi oksigen. Penanaman pohon dan tumbuhan di kawasan perkotaan dapat membantu memperbaiki kualitas udara.

Pengurangan dan Daur Ulang Sampah

Mencegah pembakaran sampah terbuka dan mengimplementasikan program daur ulang dapat mengurangi emisi pencemar udara dari limbah.

Pemberlakuan Hukum

Pemerintah perlu mengeluarkan peraturan dan hukum yang mengatur emisi pencemar udara dan memberlakukan sanksi bagi mereka yang melanggarnya.

Teknologi Bersih

Pengembangan dan penerapan teknologi bersih yang menghasilkan emisi lebih sedikit atau nol sangat penting. Ini termasuk teknologi energi terbarukan, pengolahan limbah yang efektif, dan teknologi transportasi ramah lingkungan.

Pendidikan dan Kesadaran

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk pencemaran udara dan cara menguranginya dapat memotivasi individu untuk mengambil tindakan yang lebih bertanggung jawab.

Monitoring Kualitas Udara

Pemantauan teratur terhadap kualitas udara diperlukan untuk mengetahui tingkat pencemaran udara dan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Data ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan pengendalian pencemaran.

Monitoring kualitas udara bagi industri perlu dilakukan kajian-kajian yang detail terhadap penyebab hingga melakukan analisa dampak dari seluruhnya. Oleh karena itu, industri perlu melakukan monitoring dengan menggandeng Institusi Laboratorium Lingkungan. Salah satu Laboratorium Lingkungan yang bisa melakukan monitoring dan pengujian kualitas udara di luar ruang maupun dalam ruang adalah A3 Laboratories.

Kerjasama Internasional

Pencemaran udara tidak mengenal batas negara. Kerjasama internasional dalam mengatasi masalah ini, termasuk pertukaran informasi dan teknologi, dapat membantu mengendalikan pencemaran udara secara global.

Pengendalian pencemaran udara adalah upaya kolaboratif yang melibatkan pemerintah, industri, masyarakat, dan lembaga penelitian. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menjaga kualitas udara yang lebih baik untuk kesehatan dan lingkungan kita.

Mari kita menjaga lingkungan lebih baik dan mengurangi dampak dari pencemaran udara dan lingkungan yang lebih besar. Mulailah dari langkah-langkah kecil untuk mengurangi efek dari pencemaran udara yang terjadi.

Laboratorium Lingkungan seperti A3 Laboratories akan membantu Anda untuk melakukan monitoring dan pengujian lingkungan maupun pengujian dan monitoring kualitas udara untuk industri. Hubungi tim kami untuk melakukan konsultasi lingkungan sekarang juga.

Memahami KUDR Adalah pemantau kualitas udara di dalam ruangan.

KUDR Adalah: Sejarah, Penyebab, dan Dampak pada Pekerja

Kualitas Udara Dalam Ruang (KUDR) adalah kualitas udara ada dalam rumah/ruang/gedung/ tempat kerja yang terjadi karena pencemaran maupun kondisi yang buruk, hingga menimbulkan ketidaknyamanan kerja dan masalah kesehatan bagi pekerja. Manajemen Perusahaan maupun industri harus memahami mengenai kondisi KUDR di dalam gedung maupun ruang kerja untuk mengurangi risiko masalah kesehatan dalam ruangan.

Sering sekali banyak dari kita semua beranggapan bahwa polusi dan pencemaran udara hanya terjadi di luar ruangan. Padahal ada cukup banyak polusi udara yang terjadi di sekitar kita, salah satunya mengenai polusi dalam ruangan atau yang sering disebut dengan KUDR.

Mengutip dari Cpsc.gov bahwa ada banyak penelitian yang mengungkapkan udara dalam ruang dapat lebih tercemar daripada udara di luar ruangan. Terutama terjadi di kota-kota besar maupun area industri. Tentu ini mengejutkan kita semua, tempat yang kita anggap cukup aman ternyata menjadi tempat yang tidak aman untuk kita.

Kondisi KUDR akan sangat ditentukan dengan suhu, kelembaban, kadar oksigen, dan kadar kontaminan udara. Tentu ini perlu dilakukan monitoring dan pengujian. Bagi industri yang ingin melakukan pengujian KUDR perlu menggandeng Laboratorium Lingkungan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi.

Sejarah KUDR

Bagaimana sejarah kemunculan KUDR di dunia? Kondisi ini terjadi setelah munculnya masalah publik yang cukup penting setelah adanya implementasi konservasi energi bangunan yang terjadi karena embargo minyak pada 1973. di era ini banyak bangunan yang dibangun dengan mengurangi laju aliran udara luar dan konstruksi yang lebih ketat untuk mengurangi konsumsi energi pemanasan dan pendinginan.

Selain itu, mengutip dari Muhyidin.id, adanya peningkatan dalam penggunaan bahan bangunan sintetis, penggunaan peralatan kantor menyebabkan tingkat senyawa lebih tinggi pada persyaratan bangunan yang ketat. Meningkatnya kesadaran publik akan masalah kesehatan, penyakit Leoginela, dan kurang toleransi dengan asap tembakau menimbulkan masalah baru dalam KUDR.

Sehingga saat ini, setiap gedung dan bangunan perlu memperhatikan kondisi aliran udara luar yang lebih tinggi. Agar membuat para pekerja yang ada di dalamnya merasa lebih aman dan sehat.

Penyebab KUDR Adalah

Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya, darimana sumber pencemar KUDR. KUDR adalah bagaimana industri, manajemen, atau perusahaan memantau kualitas kondisi udara di dalam ruang. Banyak masalah muncul dari KUDR diakibatkan dari kondisi ventilasi rumah dan gedung yang tidak mampu membawa udara luar yang baik untuk membawa polutan keluar ruangan. Tingkat suhu dan kelembaban yang tinggi juga menimbulkan konsentrasi polutan yang meningkat.

Sumber Polutan KUDR

Darimana polutan KUDR yang muncul di dalam ruangan? Sumber udara muncul dari pembakaran seperti minyak, gas, minyak tanah, batubara, kayu, dan produk tembakau. Selain itu, bahan bangunan yang sudah rusak, bahan yang mengandung asbes, karpet basah, lembab, atau lemari yang terbuat dari kayu.

Selain itu produk pembersih dan perawatan ruangan juga menjadi penyumbang polutan KUDR. Sistem pemanas dan pendingin sentral  maupun perangkat kelembapan. Setiap sumber bergantung pada berapa banyak polutan yang tercemar serta seberapa berbahaya emisi tersebut

Mesin-mesin industri yang ada di dalam Pabrik ataupun lokasi industri juga menjadi bagian penyumbang polutan pada KUDR. Konsentrasi polutan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama di dalam ruangan. Oleh sebab itu, perlu adanya laju aliran udara yang baik di lokasi industri, yang akan membantu industri menekan kondisi kualitas udara di dalam ruang.

Infographic KUDR adalah untuk mempermudah Anda memahami

Parameter

Dalam menguji Kualitas Udara Dalam Ruang atau KUDR adalah dengan melihat parameter uji yang telah ditetapkan. Ada beberapa parameter yang menjadi acuan KUDR, yaitu:

Suhu/Temperatur Udara

Suhu ruangan memiliki peran penting dalam menjaga kondisi tubuh pekerja. Suhu disesuaikan dalam kondisi pekerjaan. Apakah pekerja bekerja di tempat yang panas atau pekerja bekerja di tempat yang dingin. Setiap kondisi ruangan perlu penyesuaian suhu tersebut.

Dalam pengukuran suhu udara pada KUDR adalah dengan melakukan penilaian suhu, biasanya dibedakan menjadi dua yaitu suhu basah, jika udara mengandung uap air dan suhu kering bilamana udara ruangan tidak mengandung uap air. Untuk mengetahui kondisi suhu, perlu menggunakan termometer sensor. Bagi pekerja, suhu normal dalam kondisi kering 22°C-25°C. Jika pekerja dengan beban kerja ringan suhu antara 20°-25°C.

Penetapan suhu dilakukan dengan memperhitungan kondisi iklim di masing-masing wilayah industri. Perubahan suhu yang terjadi lebih dari 7°C secara tiba-tiba dapat menyebabkan pengerutan saluran darah pada manusia.

Kelembaban Udara

KUDR adalah cara untuk menghitung kelembaban udara yang dihitung berdasarkan suhu basah dan kering. Sehingga kedua parameter ini sangat berkaitan. Suhu dan kelembaban akan menjadi bagian penting dalam memberikan kenyamanan kepada para pekerja, namun bisa juga memperburuk kondisi udara ruangan.

Kelembaban dibawah 20% dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir membran. Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme dan pelepasan formaldehid dari material bangunan.

Agar para pekerja nyaman, jika kelembaban udara relatif sekitar 65% sangat diperlukan Air Conditioner (AC).

Berdasarkan SNI 16-7063-2004 Nilai Ambang Batas (NAB) Iklim Kerja Panas dengan indeks Suhu Basa dan Bola berkisar :

  1. Beban kerja ringan : 30,0°C
  2. Beban kerja sedang : 26,7°C
  3. Beban kerja berat : 25°C

Pengendalian iklim kerja panas diakukan dengan mengatur waktu kerja sehubungan dengan tingkat paparan iklim kerja panas seperti pada tabel berikut :

Pengaturan waktu Kerja setiap jam ISBB (°C)
Waktu Kerja Waktu Istirahat Beban Kerja
Ringan Sedang Berat
75%

50%

25%

25%

50%

75%

30,6

31,4

32, 2

28,0

29,4

31,1

25,9

27, 9

30,0

Kecepatan Aliran Udara

Kecepatan aliran udara dipengaruhi oleh gerakan dan pergantian udara dalam ruang. Besar kecepatan udara nyaman, sekitar 0,15-1,5 m/detik. Sedangkan udara kurang dari 0,1 m/detik atau lebih rendah membuat suasana ruangan tidak nyaman. Hal ini dikarenakan tidak ada gerakan udara, kecepatan udara yang terlalu cepat juga membuat tarikan dingin atau kebisingan di dalam ruangan.

Kebersihan Udara

Kebersihan udara berkaitan dengan kontaminasi udara baik kimia maupun mikrobiologi. Sehingga industri perlu mengetahui sistem ventilasi AC umumnya dilengkapi saringan udara untuk mengurangi atau menghilangkan masuknya zat-zat berbahaya ke dalam ruangan.

Bau

Bau dapat menjadi sinyal hadirnya zat kimia berbahaya seperti Hidrogen Sulfida, Amonia, dll. Bau juga bisa bersumber dari proses biologi oleh mikroorganisme. Ruangan lembab dengan suhu tinggi dan aliran udara tenang biasanya menebarkan bau kurang sedap karena adanya pembusukan mikroorganisme.

Kualitas Ventilasi

Kualitas Ventilasi juga menjadi bagian dari KUDR. Pada ventilasi telah ditetapkan standar oleh WHO. Jika luas ventilasi ruangan kurang dari 10% atau ventilation rate kurang dari 20 CFM OA memberikan risiko besar terhadap Sick Building Syndrome (SBS). Sedangkan yang terbaik adalah dalam suatu ruangan 25-50 CFM OA per penghuni.

SBS adalah efek yang ditimbulkan dari kualitas ventilasi yang buruk menyebabkan gangguan kesehatan dan kenyamanan akut terkait waktu yang dihabiskan dalam gedung. Fungsi dari ventilasi dalam lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengatur kondisi kenyamanan ruangan, ruangan secara alami didapatkan dengan jendela terbuka yang mengalirkan udara luar ke dalam ruangan.

Pencahayaan

Pencahayaan menjadi parameter dalam KUDR dan juga persyaratan K3 dalam perusahaan. Sistem pencahayaan bersumber dari dua macam, sistem pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan penting berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme dalam ruangan. Sinar matahari dapat membunuh kuman-kuman yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Kadar Debu/Partikulat

Partikulat memiliki kadar yang cukup kecil dan tidak terlihat oleh mata dan dapat dihirup oleh manusia.  Sumber utama dari partikulat bisa bersumber dari asap rokok, selain itu juga bersumber dari alat pembakaran, material asbes, dan partikulat rumah. Penggunaan aerosol spray dan kerusakan komponengedung juga menjadi sumber partikulat. Di perkantoran sumber partikulat juga bersumber dari mesin fotocopy di udara.

Itulah beberapa parameter yang menjadi acuan KUDR. Hal tersebut menjadi KUDR sebagai penilaian terhadap setiap parameter dari sumber kualitas udara.

Keluhan Kesehatan KUDR

KUDR yang buruk tentu akan menyebabkan berbagai jenis penyakit yang akan menimpa pekerja. Mengutip dari Epa.gov paparan dari kualitas udara yang buruk dapat dirasakan secara langsung maupun setelah bertahun-tahun.

Dampak Langsung

Dampak langsung dari KUDR adalah iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala, pusing, hingga kelelahan. Inilah dampak jangka pendek yang bisa segera di obati. Penyakit parah yang bisa langsung menyerang pekerja adalah asma.

Reaksi langsung yang terjadi tergantung dari berbagai faktor pada pekerja, seperti usia maupun riwayat penyakit yang ada di pekerja. Pada beberapa kasus, seseorang menyadari bahwa dirinya terkena paparan udara buruk bisa terjadi pada kepekaan masing-masing. Sebagian orang dapat lebih peka terhadap polutan yang bersifat biologis maupun kimia setelah terpapar secara berulang dan dalam paparan tinggi.

Sedangkan efek langsung yang terjadi adalah flu atau penyakit virus lainnya, hal ini sulit di deteksi. Karena bisa jadi, hal tersebut disebabkan oleh gejala lainnya.

Dampak Jangka Panjang

Dampak jangka panjang dari KUDR adalah penyakit pernafasan, jantung dan kanker, secara fatal. Sangat bijak apabila kualitas udara dalam ruangan di rumah ataupun kantor perlu dilakukan monitoring ataupun kontrol secara rutin untuk mencegah hal ini.

Paparan pada KUDR dalam jangka panjang bisa menyebabkan kondisi vatal, dan sering sekali muncul konsentrasi paparan yang diperlukan untuk menghasilkan gangguan kesehatan tertentu. Setiap individu juga dapat bereaksi secara berbeda terhadap polutan dari KUDR. Sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak paparan tersebut.

Solusi

Bagaimana solusi KUDR adalah dengan melakukan kontrol terhadap hal-hal yang membuat kualitas udara dalam ruang terkontaminan. Jika memang ditemukan persoalan, perlu dibagi dari setiap parameter yang ada dan disesuaikan dari parameter.

Pastikan ruangan memiliki aliran udara yang maksimal, untuk mengeluarkan polutan ataupun kontaminan yang ada di dalam ruangan. Pastikan setiap alat yang membantu mengurangi polutan bekerja dengan baik dan melakukan pembersihan dan perbaikan secara optimal.

Jika ada alat yang berjamur ataupun rusak, segera ganti dengan alat baru untuk mendapatkan hasil maksimal untuk ruangan Anda. Perhatikan juga suhu dan kelembaban udara di ruangan agar pekerja selalu merasa nyaman dalam bekerja.

Melakukan evaluasi KUDR adalah tugas setiap manajemen perusahaan. Evaluasi bisa dilakukan juga dengan melakukan pengujian parameter dengan menggandeng Laboratorium Lingkungan seperti A3 Laboratories. Laboratorium Lingkungan yang telah tersertifikasi untuk melakukan pengujian lingkungan dan sebagai Perusahaan Jasa K3. Hubungi tim A3 Lab untuk Konsultasi.

Pengertian Pupuk, Jenis, dan Kandungan

Pupuk selalu menjadi bagian penting bagi tanaman. Keberadaan pupuk akan membantu meningkatkan kesuburan alami tanah atau mengganti unsur kimia yang diambil dari tanah oleh tanaman sebelumnya. Pupuk pun memiliki banyak jenis dan kandungan yang berbeda-beda. Kali ini, kita akan mencoba untuk membahas pengertian pupuk, jenis, dan kandungan.

Dengan tambahan pupuk, tanaman akan lebih mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas. Ketika tanaman diberikan pupuk maka tanah penopang akan menyediakan senyawa dalam jumlah yang cukup dan keseimbangan yang tepat karena adanya faktor-faktor lain. Seperti cahaya, kelembaban, suhu, dan struktur tanah.

Selain itu, bagi industri, kandungan dalam pupuk menjadi concern untuk mendapatkan izin edar penjualan pupuk ke para petani. Oleh sebab itu, isi kandungan pupuk perlu melakukan pengujian secara akurat di Laboratorium Pengujian Pupuk.

Pengertian Pupuk

Menelisik mengenai definisi pupuk, A3 Laboratories telah mencari berbagai sumber berkaitan dengan definisi pupuk itu sendiri.

Mengutip dari Byjus.com, pupuk adalah bahan tambahan yang diberikan pada tanaman untuk meningkatkan produktivitasnya. Digunakan oleh Petani untuk meningkatkan hasil panen. Karena pupuk memiliki kandungan unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Seperti nitrogen, kalium, fosfor, dan magnesium.

Penerapan Pupuk yang Tepat

Pengertian Pupuk dan cara pemupukan yang tepat

Source: Croplife.com

Penerapan pupuk tanaman harus dilakukan dengan tepat atau bahasa yang dikenal oleh petani adalah berimbang. Hal ini sejalan dengan penerapan konsep “Pemupukan Berimbang” yang dikenalkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pertanian.

Pemberian pupuk secara berimbang dilakukan dengan langkah-langkah

  • Tepat waktu
  • Tepat Jenis
  • Tepat Dosis
  • Tepat Cara
  • Tepat Lokasi

Dengan cara tersebut akan membantu peningkatan produksi dari tanaman. Tetapi penerapan Pemupukan Berimbang harus juga dilakukan dengan metode lain pada tanaman, seperti; pengelolaan air, pengendalian hama, dan penggunaan varietas unggul, dan cara lainnya.

Pemupukan secara berimbang juga melindungi tanah dari kerusakan yang lebih parah akibat dari penggunaan pupuk itu sendiri.

Jenis-Jenis Pupuk

Setelah mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk melakukan pemupukan, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis pupuk yang ada di pasaran saat ini.

Pupuk dibagi berdasarkan asal, senyawa, kandungan unsur hara, bentuk fisik, aplikasi, dan cara melepaskan unsur haranya.

Berdasarkan Asal

  1. Pupuk Alam (Organik) : Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari pelapukan yang berasal dari alam seperti tanaman, hewan, kotoran ternak, dan sejenisnya. Pupuk alam atau organik umumnya dikenal juga sebagai pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk guano.
  2. Pupuk Buatan (An-Organik) : Pupuk yang di produksi secara massal oleh industri yang khusus dalam pembuatan pupuk. Pembuatan pupuk jenis ini dilakukan dengan mencampur bahan-bahan kimia (anorganik) dengan tingkat kadar hara yang tinggi. Seperti ; pupuk Urea, TSP, dan Pupuk ZA

Berdasarkan Bentuk

Jenis pupuk juga dibagi berdasarkan dari bentuk pupuk tersebut, yaitu:

  1. Pupuk Padat : Merupakan pupuk yang memiliki bentuk padat. Rata-rata jenis pupuk ini memiliki unsur hara makro. Contoh dari pupuk ini adalah pupuk Tablet, Briket, dan pupuk Granul.
  2. Pupuk Cair : Seperti namanya, pupuk cair memiliki bentuk cair. Bahan yang digunakan dalam membuat pupuk jenis ini, umumnya sama. Tetapi saat pengolahan ditambahkan air, sehingga memiliki bentuk cair.

Berdasarkan Penggunaan atau Pengaplikasian

Pupuk dibagi berdasarkan dengan penggunaan. Pupuk jenis ini terdiri dari dua jenis:

  1. Pupuk Daun : Pupuk yang di aplikasikan dengan cara menyemprotkan pupuk ke area sekitar daun tanaman. Umumnya jenis pupuk ini memiliki kandungan unsur hara mikro.
  2. Pupuk Akar : pupuk yang diaplikasikan dengan cara menyebar atau dibenamkan di sekitar tanah tanaman, agar mudah terserap oleh akar. Kebanyakan pupuk akar memiliki kandungan unsur hara makro.

Berdasarkan Pelepasan Unsur Hara

Berdasarkan pelepasan pada unsur hara:

  1. PupukFast Release : Pupuk yang memiliki pelepasan unsur hara secara cepat agar mampu terserap oleh tanaman lebih cepat.
  2. Pupuk Slow Release: Pupuk yang mampu melepaskan unsur hara secara lambat. Hal ini dikarenakan agar pupuk terserap secara bertahap oleh tanaman.

Berdasarkan Macam Unsur Hara

  1. Pupuk Mikro : Memiliki kandungan unsur hara mikro.
  2. Pupuk Makro : Memiliki kandungan unsur hara makro
  3. Pupuk Mikro & Makro : Memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro

Berdasarkan Reaksi Fisiologi

Reaksi fisiologi umumnya akan terdiri dari reaksi pH pada pupuk yang akan membantu tanaman dalam mengatur pH tanah.

  1. Pupuk Asam : Pupuk asam akan meningkatkan kemasaman tanah dan menurunkan pH tanah. Jenis pupuk ini umumnya adalah pupuk ZA atau Ammonium Sulfat.
  2. Pupuk Basa : Jenis pupuk yang membuat tanah lebih basa dan meningkatkan pH tanah. Contoh pupuk basa adalah natrium nitrat.
  3. Pupuk Netral : Pupuk yang tidak menyebabkan perubahan kemasaman dan kebasahan tanah. Contoh : Pupuk basa adalah ammonium nitrat.

Kandungan Pupuk

Apa saja Kandungan Pupuk

source: Worldbank.org

Pupuk memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tetapi, tidak semua tanaman membutuhkan pupuk. Karena tanaman mampu mengambil unsur hara yang tersedia di alam. Pada dasarnya pupuk pun tidak mampu menyediakan seluruh unsur hara untuk tanaman. Hanya sebagian saja, seperti :

Nitrogen (N)

Nitrogen akan merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Dengan adanya nitrogen tanaman akan :

  • Lebih hijau
  • Mempercepat pertumbuhan
  • Menambah kandungan protein

Phospor (P)

Unsur hara lainnya yang penting dan sangat diperlukan oleh tanaman adalah Phospor. Keberadaan phospor sebagai penyedia dan kekuatan metabolisme tanaman. Adanya Phospor, tanaman akan :

  • Pertumbuhan akar yang baik
  • Tanaman lebih kebal dari penyakit
  • Mempercepat pertumbuhan tunas dan bunga
  • Meningkatkan hasil dan jumlah buah

Kalium (K)

Kandungan unsur hara lain yang ada di dalam pupuk adalah Kalium. Kalium memiliki banyak manfaat terhadap tanaman, seperti:

  • Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman
  • Meningkatkan mutu hasil (Rasa buah yang lebih enak)
  • Menambah daya tahan tanaman terhadap hama

Magnesium (Mg)

Keberadaan magenesium pada tanaman membantu tanaman menyerap oksigen lebih baik saat proses fotosintesis. Unsur ini sangat dominan kehadirannya di daun, seperti:

  • Pembentukan Zat Hijau
  • Membantu tanaman dalam proses metabolisme
  • Membantu distribusi karbohidrat dalam tanaman

Pentingnya Pupuk

Keberadaan pupuk memang tidak dapat menunjang secara keseluruhan unsur hara yang tersedia di alam. Tetapi unsur hara pada pupuk dapat membantu tanaman untuk mendapatkan beberapa unsur hara yang telah berkurang di alam disebabkan oleh:

  • Hama
  • Penurunan kesuburan tanah
  • Memperkuat kualitas tanaman

Oleh karna itu, keberadaan pupuk sangat penting untuk Anda manfaatkan bagi tanaman. Memilih pupuk pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda perlu melakukan pengecekan unsur hara yang terkandung di dalam pupuk tersebut.

Bagaimana cara mengecek kandungan pupuk? Tentu perlu melakukan uji kandungan pupuk di Laboratorium. A3 Laboratories telah menyediakan layanan pengujian pupuk yang telah terakreditasi untuk membantu para pengusaha dan petani dalam memillih pupuk yang tepat yang beredar di pasar.

Ingin melakukan uji pupuk? Langsung saja isi form di layanan Pengujian Pupuk A3 Laboratories.

PENERAPAN INDUSTRIAL HYGIENE YANG TEPAT DAN EFEKTIF

Penerapan Industrial Hygiene: Bantu Karyawan Nyaman dan Tenang Saat Bekerja

Perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban untuk memberikan upah, cuti, pelatihan serta pengembangan kepada karyawan. Setiap perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bagi seluruh pekerja, dari staf paling bawah hingga posisi paling tinggi. Hal inilah yang sering disebut dengan Industrial Hygiene. Bagaimana penerapan industrial hygiene yang tepat?

Bahkan tanggung jawab industrial hygiene juga dilakukan terhadap masyarakat di sekitar area industri atau perusahaan yang melakukan aktivitas yang menimbulkan paparan kimia, fisika, dan biologi yang mengganggu kesehatan ataupun keselamatan setiap individu.

Tanggung jawab tersebut harus dilakukan oleh industri dengan penerapan industrial hygiene di tempat kerja, atau area lingkungan pekerjaan baik itu Pabrik maupun Kantor. Industrial hygiene perlu diterapkan oleh seluruh Perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun perusahaan besar yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan dan keselamatan para pekerjanya maupun masyarakat sekitar. 

Bagi Perusahaan, penerapan industrial hygiene tidak akan merugikan perusahaan. Melainkan akan cukup menguntungkan. Karena perusahaan bisa mengurangi risiko cedera maupun gangguan kesehatan bagi karyawan yang bisa menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya pengobatan hingga kehilangan waktu pekerja, dalam jangka panjang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja akan memberikan keuntungan yang besar.

Definisi

Apa sebenarnya industrial hygiene dan mengapa hal ini penting? Lab.id akan mengambil definisi industrial hygiene dari beberapa sumber, pertama pengertian dari Harvard School of Public Health dan The Occupational Safety and Health Administration (OSHA)

Menurut Harvard School Public Health bahwa Industrial Hygiene berkaitan dengan proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian pemicu ataupun bahaya di lokasi kerja yang akan berdampak pada kesehatan pekerja maupun masyarakat sekitar.

Sedangkan OSHA mendefinisikan industrial hygiene sebagai ilmu dan seni yang ditujukan untuk mengantisipasi, mengenali, dan mengendalikan berbagai faktor lingkungan atau tekanan yang timbul di area kerja yang berdampak pada penyakit, gangguan kesehatan, dan kesejahteraan. Tentu hal ini akan berdampak pada kenyamanan pekerja dan masyarakat.

Sejarah

Bagaimana industri hygiene muncul? Apakah ada setelah munculnya Revolusi Industri sekitar abad ke 18? Ternyata OSHA mencatat bahwa Industrial Hygiene sudah ada sejak abad keempat Sebelum Masehi. Ternyata hal ini sudah lama? Bagaimana itu bisa terjadi?

Pada saat itu, seorang Dokter Yunani bernama Hippocrates menerbitkan sebuah penelitian yang membahas mengenai kesehatan para pekerja tambang dan bahaya yang muncul. Lalu, hasil penelitian tersebut disempurnakan oleh Pliny the Elder seorang Cendekiawan Romawi pada abad pertama Masehi. 

Dalam karyanya, Pliny mencatat efek kesehatan yang merugikan dari paparan belerang dan seng, dan mungkin mengembangkan peralatan perlindungan diri awal, yaitu masker wajah dari kandung kemih hewan. 

Di tahun 1700 seorang dokter asal Italia, Bernardo Ramazzini yang sering disebut sebagai bapak kedokteran industri menerbitkan panduan lengkap untuk kesehatan pekerja di tempat kerja yang disebut dengan “The Diseases of Workmen”. Dimana karya tersebut menjadi bagian untuk melegitimasi industrial hygiene secara global.

Di Abad ke 18, semakin banyak para ahli medis yang peduli terhadap kesehatan masyarakat. Seorang ahli bedah asal Inggris Percivall Pott yang cukup berpengaruh di bidang industrial hygiene. Penelitiannya tentang bahaya jelaga cerobong asap membuat Pemerintah Inggris akhirnya mengesahkan Undang-Undang Cerobong Asap di 1788. UU ini mengkatalisasi penciptaan dan penerapan perlindungan industri di Seluruh Eropa.

Bagaimana di Indonesia? Mengutip dari Unida Gontor, industrial hygiene di Indonesia telah ada sejak 1930  dengan dikeluarkannya mijn politie reglement. Setelah itu, terbentuklah Hiperkes (Higiene Pekerja dan Kesehatan) di 1968 bersamaan dengan terbitnya UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

Tujuan

Tujuan Penerapan Industrial Hygiene yang tepat

Apa tujuan dari penerapan industrial hygiene di Industri? Tetapi masih banyak industri yang mengabaikan dan tidak mempedulikan hal ini? Mari kita ulas mengenai tujuan dari penerapan industrial hygiene itu sendiri. 

Kemajuan teknologi membuat banyak perusahaan lebih cepat dalam melakukan produksi. Alih-alih menggunakan tenaga manusia secara langsung, seiring berkembangnya teknologi alat-alat produksi pun muncul. Dibalik itu semua, terdapat sejumlah risiko dan banyaknya kecelakaan kerja. 

Menurut Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di 2022 jumlah kecelakaan kerja sebanyak 265.334, jumlah tersebut naik 13,26% dibandingkan 2021 sebanyak 234.270 kasus. Tentu dari angka tersebut, perlu dilakukan kontrol dan pengawasan lebih ketat mengenai industrial hygiene di area kerja.

Industrial hygiene berfokus untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan para pekerja dengan penerapan kontrol yang efektif dari bahaya di area kerja. Sehingga membantu melindungi karyawan dari cedera, gangguan kesehatan, keselamatan, dan stres. 

Jika perusahaan menerapkan industrial hygiene dengan tepat, perusahaan akan mampu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi pekerja. Hal ini akan membuat pekerja merasa aman, nyaman, dan terlindungi saat bekerja. 

Penerapan Industrial hygiene memang perlu dilakukan bersama-sama dengan Perusahaan Penyedia Jasa K3 (PJK3). Industri perlu mengundang PJK3 untuk mengetahui apakah sudah melakukan penerapan yang tepat atau belum berkaitan dengan industrial hygiene.

Potensi Bahaya Industrial Hygiene

Penerapan Industrial hygiene sebagai salah satu langkah untuk melakukan evaluasi dan mengontrol sumber bahaya terhadap kesehatan. Ada 7 elemen yang perlu diketahui dalam mengenali bahaya kesehatan, yaitu:

  1. Bahan Baku/Intermediate/Finish Goods
  2. Proses
  3. Pola Paparan
  4. Kontrol
  5. Bukti Paparan
  6. Sumber Informasi
  7. Catatan/Record

Penjelasan lengkap mengenai ke tujuh elemen potensi bahaya pada industrial hygiene akan dibahas pada artikel lain. 

Prinsip/Program Industrial Hygiene

Para ahli kesehatan dan perusahaan PJK3 seperti A3 Laboratories memiliki pengalaman dalam penerapan industrial hygiene akan memberikan solusi terbaik dari penerapan di Industri. Prinsip dasar dari penerapan industrial hygiene akan melakukan penilaian risiko untuk melakukan pencegahan. Berikut 5 Prinsipnya:

Antisipasi

Industri bisa melakukan antisipasi terhadap bahan kimia, bahan berbahaya, tindakan perlindungan, maupun pencegahan keselamatan. Perusahaan perlu memberikan kemudahan akses pekerja untuk mendapatkan informasi mengenai bahan atau alat yang akan mereka hadapi ditempat kerja. 

Rekognisi

Perusahaan perlu memiliki sistem untuk melakukan analisis kepada pekerja yang menyelesaikan pekerjaan yang menghadapi bahan-bahan berbahaya, dan dampak paparan yang bisa saja mengenai para pekerja. 

Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap adanya paparan atau tidak. Aktivitas evaluasi tidak bisa dilakukan oleh pihak internal dari industri, melainkan perlu menggandeng pihak ketiga seperti PJK3 evaluasi industrial hygiene. 

Kontrol

Menurut OSHA ada 3 cara utama meminimalisir paparan bahaya kerja terhadap karyawan, yaitu:

Kontrol Teknik : Bertujuan mengurangi bahkan menghilangkan paparan bahaya dari sumber, hingga melakukan isolasi terhadap karyawan yang telah beraktivitas di ruang yang terpapar bahaya. 

Kontrol Praktik Kerja : Cara ini dilakukan dengan meminta para pekerja untuk taat terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, sehingga meminimalisir paparan.

Kontrol Administratif: Memberikan SOP yang ketat, ketika ada aktivitas yang mimiliki paparan tinggi.

Konfirmasi

Prinsip terakhir dalam industrial hygiene adalah memeriksa apakah setiap langkah-langkah yang dilakukan sudah berdasarkan prosedur yang ada. Industri perlu menerapkan tindakan korektif untuk melengkapi aktivitas industrial hygiene. 

Industrial Hygiene Monitoring Plan

Monitoring Penerapan Industri Hygiene

Bagaimana melakukan monitoring plan industrial hygiene? Monitoring plan dalam industrial hygiene merupakan sebuah dokumen yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap risiko kesehatan di area kerja dan melakukan evaluasi dampak terhadap para pekerja. Serta bagaimana meminimalisir bahaya yang terjadi tersebut.

Monitoring plan industrial hygiene harus berisi informasi yang relevan mengenai setiap bahaya yang teridentifikasi di lokasi kerja seperti sumber, tingkat keparahan, tindakan pengendalian, dan lain-lain. Selain itu, mencakup rencana tanggap darurat dalam menghadapi kondisi darurat yang mungkin saja terjadi.

Komponen Industrial Hygiene:

Pemantauan Udara : Tahapan untuk mengetahui dan mengukur pencemaran udara dengan menilai dari parameter-parameter yang dianjurkan. 

Pengujian Individu: Langkah ini dilakukan untuk melakukan pemeriksaan tingkat paparan bahan kimia atau zat lain yang mungkin masuk ke dalam tubuh pekerja melalui pernafasan, makanan, dan kontak kulit. 

Penilaian Bahaya Kesehatan 

Pada tahap ini, menentukan berbagai paparan yang dialami oleh seseorang dari waktu ke waktu dan melakukan penilaian apakah ada risiko efek kesehatan dalam jangka panjang. 

Monitoring plan industrial hygiene harus disiapkan secara komprehensif untuk memastikan keselamatan para pekerja. Cara ini membantu mengurangi terjadinya gangguan kesehatan maupun kecelakaan di tempat kerja. 

Kesimpulan

Penerapan industrial hygiene di industri memiliki peran penting untuk menjaga kondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja. Setiap industri perlu menjalankan industrial hygiene di area kerja sesuai dengan regulasi yang berlaku. Bahkan setiap industri perlu melakukan monitoring plan, menjalankan prinsip industrial hygiene dengan benar dan tepat untuk keamanan dan keselamatan para pekerja.

Jika industri Anda membutuhkan layanan untuk melakukan evaluasi Industrial hygiene, Anda bisa menggunakan layanan PJK3 dari PT Advanced Analytics Asia Laboratories yang telah ditunjuk sebagai PJK3. Dapatkan informasi tentang kami di layanan Industrial Hygiene.

 

Sumber: 

https://publichealth.tulane.edu/blog/what-is-industrial-hygiene/

https://safetyculture.com/topics/industrial-hygiene/

https://www.safeopedia.com/definition/5935/industrial-hygiene-monitoring

Aktivitas Uji Emisi Sumber Bergerak & Tidak Bergerak

Apa itu Uji Emisi dan Kenapa Perlu Dilakukan?

Masifnya pencemaran udara membuat Pemerintah menggalakan untuk melakukan uji emisi. Pengujian emisi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah Pencemaran udara yang semakin parah. Melakukan uji emisi dengan memeriksa kelayakan dari objek yang di uji dengan menggunakan alat khusus untuk mengetahui kadar polutan atau gas buang yang dikeluarkan.

A3 Laboratories sebagai Laboratorium Lingkungan terakreditasi dan terpercaya di Indonesia, kali ini tidak hanya akan membahas mengenai uji emisi kendaraan, tetapi juga akan membahas mengenai uji emisi industri, sehingga kita akan membahas lebih luas mengenai uji emisi, tidak hanya fokus pada mengenai uji emisi pada kendaraan.

Definisi

Uji emisi merupakan salah satu cara pengujian untuk mengetahui kinerja mesin atau kendaraan dan alat-alat industri yang menghasilkan gas buang. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang sudah disediakan oleh Laboratorium Lingkungan atau instansi yang berkaitan dengan dampak lingkungan.

Uji emisi dilakukan untuk menekan polusi udara di wilayah perkotaan. Dalam menilai apakah kendaraan atau industri mencemari lingkungan atau tidak perlu di ukur berdasarkan parameter dengan penentuan pada Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam regulasi Lingkungan hidup.

Baca Juga: Siap Siap Kena ‘Disisentif’ Jika Tidak Uji Emisi Minimal 6 Bulan Sekali!

Tujuan

Apa tujuan pengujian emisi yang dilakukan terhadap kendaraan atau industri yang memiliki alat gas buang? Tentu dengan melakukan uji emisi, pemilik kendaraan ataupun suatu perusahaan dapat mengetahui apakah sumber pembuangan yang disebabkan dari kendaraan ataupun kegiatan industri mencemari lingkungan atau tidak.

Proses penilaian tergantung dari NAB yang dihasilkan pada kendaraan maupun alat industri yang di ukur dengan parameter yang sudah ditetapkan.

Mencegah Kerusakan Kendaraan

Dengan melakukan pengujian pada kendaraan ataupun alat industri seperti cerobong, ketel uap, dan boiler. Pemilik kendaraan maupun perusahaan dapat mencegah apakah kendaraan ataupun alat yang digunakan terjadi kerusakan, karena menghasilkan gas buang diatas NAB yang telah ditentukan. Dengan pengujian dapat di optimalkan kinerja mesin atau alat industri tersebut.

Menjaga Lingkungan

Tujuan dari pengujian emisi lainnya adalah untuk menjaga lingkungan dari pencemaran yang berlebihan. Uji emisi juga menjadi satu bagian penting untuk menghasilkan udara bersih dan rendah polusi. Sehingga Anda turut andil dalam mencegah terjadinya pemanasan global yang lebih parah.

Menaati Regulasi

Setiap individu atau lembaga perlu menaati regulasi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah dalam mencegah pemanasan global yang disebabkan oleh polusi kendaraan maupun polusi industri. Pemerintah juga memberikan sanksi bagi masyarakat yang melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Jenis Pengujian Emisi

Mungkin banyak dari masyarakat beranggapan bahwa pengujian emisi hanya dilakukan oleh kendaraan yang sering mereka lihat saja. Namun, sebenarnya uji emisi tidak hanya terbatas pada kendaraan saja, melainkan terdapat juga alat yang disebut dengan sumber tidak bergerak.

Sumber tidak bergerak adalah sesuatu alat yang mengeluarkan emisi dari suatu tempat. Umumnya dilakukan industri ataupun Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar padat, cair, gas, maupun campuran ketiganya.

Pengujian Emisi Kendaraan

Proses Uji Emisi Kendaraan

Source: Floridacarlaws.com

Pengujian emisi kendaraan adalah hal umum yang diketahui oleh masyarakat dan sering digembar-gemborkan di media. Sehingga masyarakat cukup mengenai istilah ini. Pada proses pengujian ini, prosesnya akan dilakukan dengan cara memeriksa kelayakan kinerja mesin kendaraan, termasuk dalam mengukur efisiensi pembakaran yang di uji.

Umumnya proses ini dilakukan di bengkel-bengkel yang telah ditetapkan oleh Pemerintah ataupun Bengkel yang memiliki layanan pengujian emisi.

Di Laboratorium Lingkungan, tentu nama pengujian emisi tidak dikenal dengan istilah uji emisi kendaraan, melainkan uji sumber bergerak. Sumber bergerak ini terdiri dari segala jenis kendaraan bermotor, baik yang baru maupun yang sudah lama.

Selain itu, pengujian emisi sumber bergerak juga dilakukan untuk pengujian pada kendaraan komersial, seperti truk, forklift, dan sejenisnya. Dalam Laboratorium Lingkungan jenis kendaraan dibagi per kategori. Seperti :

Kendaraan Bermotor Kategori L

Kategori Tahun Pembuatan Parameter Metode Uji
CO (%) HC (ppm)
Sepeda Motor 2 Langkah <2010 4.5 12000 Idle
Sepeda Motor 4 Langkah <2010 5.5 2400 Idle
Sepeda Motor 2 Langkah dan 4 Langkah) ≥2010 4.5 2000 Idle

Kendaraan Bermotor Kategori M, N, O

Kategori Tahun Pembuatan Parameter Metode Uji
CO (%) HC (ppm) Opasitas (% HSU)*
Berpenggerak Motor Bakar Cetus Api (Bensin) <2007

≥2007

4.5

1.5

1200

200

  Idle
Berpenggerak motor bakar penyalaan kompresi (diesel)

 

-GVW ≤ 3.5 ton

 

-GVW > 3.5 Ton

 

 

 

 

 

 

<2010

≥2010

 

<2010

≥2010

 

 

 

 

 

 

 

   

 

 

 

 

 

70

40

 

70

50

Percepatan Bebas

Pengujian Emisi Industri

Uji Emisi Industri Metode Isokinetik

Tim A3 Lab sedang melakukan uji emisi industri dengan metode isokinetik

Pengujian emisi tidak hanya sebatas pada pengujian emisi kendaraan, melainkan juga pengujian emisi industri. Pengujian emisi industri pada umumnya dikenal dengan istilah Pengujian sumber tidak bergerak.

Sumber tidak bergerak terdiri dari cerobong asap pabrik, ketel uap, genset, dan boiler. Ketiganya adalah jenis sumber tidak bergerak yang sering menjadi peralatan yang di cek gas buang dari emisi yang dikeluarkan, karena ketiga perlengkapan tersebut merupakan sumber emisi yang menghasilkan gas buang ke udara ambien.

Pada sumber tidak bergerak akan diambil sampel dari gas atau partikulat keluaran dari suatu sumber tidak bergerak. Sehingga akan diketahui kuantitas dan kualitas dari emisi pembakaran yang terjadi.

Emisi yang dikeluarkan dari sumber tidak bergerak harus memenuhi baku mutu yang telah ditentukan dalam regulasi Pemerintah yang telah ditetapkan dalam setiap pengujian. Tim Laboratorium Lingkungan akan melakukan validasik regulasi yang berlaku ketika Anda ingin melakukan pengujian.

Peraturan atau Regulasi

Ada cukup banyak regulasi yang digunakan untuk melakukan proses pengujian emisi. Baik itu emisi kendaraan, maupun emisi industri. Apa saja regulasi yang digunakan dalam pengujian emisi tersebut?

Pengujian Sumber Bergerak

  • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2006 Tentang Baku Mutu Emisi Kendaraan
  • Peraturan Daerah — Mengacu pada Perda di setiap Provinsi Masing-Masing. Contoh DKI Jakarta mengacu pada Peraturan Gubernur No 66 Tahun 2020 Tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Pengujian Sumber Tidak Bergerak

  • Keputusan Menteri No 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
  • Peraturan Menteri No 7 Tahun 2007 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Ketel Uap
  • Peraturan Menteri No 11 Tahun 2021 Tentang Baku Mutu Emisi Mesin dalam Pembakaran Dalam

Setiap individu ataupun perusahaan yang ingin melakukan uji emisi harus menggandeng instansi di bidang pengendalian dampak lingkungan, salah satunya adalah Laboratorium Lingkungan dengan layanan Pengujian Emisi.

Jika Anda ingin melakukan uji emisi kendaraan ataupun industri, Anda bisa menghubungi tim A3 Laboratories. A3 Laboratories sudah menjadi Laboratorium Lingkungan terakreditasi untuk melakukan uji emisi kendaraan ataupun industri sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

Deretan Rekomendasi Film Tentang Lingkungan

9 Rekomendasi Film Tentang Lingkungan yang Wajib Ditonton

Membahas mengenai lingkungan, tentu tidak selalu harus mengenai aktivitas yang dilakukan oleh lingkungan. Kita juga bisa menonton beberapa film yang bisa menjadi inspirasi dan membuat kita lebih peduli terhadap lingkungan. Baik itu di posisi sebagai masyarakat maupun sebagai profesional di sebuah perusahaan. Beberapa film tentang lingkungan yang cukup di rekomendasikan untuk Anda.

Berbicara mengenai lingkungan, tentu kita tidak hanya melihat lingkungan dari aspek-aspek kecilnya saja. Lingkungan memiliki cakupan yang luas. Pada dunia industri, industri perlu menjaga lingkungan dari sisi paparan pencemaran yang mungkin saja bisa merusak lingkungan.
Ketika lingkungan rusak, tentu hal tersebut membuat kerugian yang cukup besar bagi Perusahaan dan Pemerintah. Bukan hanya tentang kehilangan uang untuk mengembalikan kondisi lingkungan menjadi lebih baik, tetapi juga perlu penanganan-penanganan lain yang perlu dilakukan demi menjaga keberlangsungan ekosistem serta dampak buruk bagi karyawan di sekitar lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.

Terkadang untuk menjaga lingkungan, kita tidak bisa peduli jika kita tidak melihat langsung kondisi yang terjadi di lapangan. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, Anda bisa menonton film-film yang membahas tentang lingkungan dari segala aspek industri yang dijalankan. Terlebih banyak film tentang lingkungan yang bergenre dokumenter atau film tentang “kenyataan.” Beberapa film tentang lingkungan yang bisa menjadi rekomendasi untuk ditonton.

Deretan Film Tentang Lingkungan

Trashed (2012)

Film yang tayang perdana pada 2012 ini adalah dokumenter yang disutradarai oleh Candida Brady, menggambarkan seorang peneliti yang berkelana ke kota-kota besar di seluruh dunia yang memiliki kualitas lingkungan yang buruk. Bahkan si peneliti sempat melancong ke Indonesia, dan membuat dokumentasi mengenai kerusakan yang terjadi pada Sungai Ciliwung di Jakarta.

The Salt of The Earth (2014)

Jika Trashed menggambarkan perjalanan seorang peneliti, The Salt of The Earth menggambarkan perjalanan seorang Fotographer bernama Sebastiao Salgado. Film ini menceritakan ekspedisi yang dilakukan Salgado di berbagai belahan dunia dengan menyorot mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di lokasi-lokasi yang dikunjungi.
Penonton juga diarahkan bagaimana kondisi lingkungan yang rusak akibat kegiatan industri yang terjadi.

Baca Juga: 3 Prioritas Mempercepat Dekarbonisasi Industri

How To Change World (2015)

Film ini dihadirkan menggambarkan mengenai berdirinya Organisasi Greenpeace pada era tahun 70-an. Film ini juga menceritakan bagaimana kejamnya manusia terhadap hewan, terutama pada ikan Paus yang diburu oleh manusia.

Tentu How to Change World memberikan gambaran kepada penonton tanpa memberikan tujuan bahwa film tersebut membahas mengenai lingkungan.

A Plastic Ocean (2016)

A Plastic Ocean merupakan sebuah film yang menceritakan sampah plastik di lautan. Tentu akibat dari Plastik tersebut membuat kerusakan pada biota laut hingga kematian terhadap hewan laut.

Film Dokumenter yang di kreasikan oleh Craig Lesson seorang Jurnalis yang datang ke lautan untuk meneliti paus biru, tetapi malah melihat masalah sampah plastik yang ada di Samudera Hindia.
Craig juga menemukan bagaimana biota laut mengalami kekurangan gizi, menelan sampah plastik, hingga kura-kura yang tidak mampu menyelam akibat menelan sampah plastik dan menghasilkan gas metana di dalam perutnya.

A Plastic Ocean juga memberikan solusi kepada para masyarakat bagaimana mengurangi sampah plastik.

Pulau Plastik (2020)

Tidak jauh berbeda, Pulau Plastik menjadi salah satu Film tentang Lingkungan yang hampir mirip dengan A Plastic Ocean. Hanya saja film ini menggambarkan suatu tempat di Indonesia, terutama Pulau Bali.

Film ini membuka mata para penonton mengenai kondisi sampah plastik yang tidak mudah dengan kampanye yang selalu dilakukan mengenai penggunaan plastik. Coba tonton film ini untuk menyaksikan bagaimana para pemeran melakukan penelusuran mengenai sampah plastik hingga melakukan uji lab lingkungan mengenai sampah tersebut.

Our’s Mother Land (2020)

Film ini juga masih berlatar belakang lokasi di Indonesia, menceritakan mengenai perjuangan masyarakat di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah yang disutradarai oleh Leo Plunkeet. Our’s Mother Land menceritakan para aktivis perempuan yang melakukan protes kepada Pemerintah mengenai keberadaan Pabrik Semen di Desa mereka.

Para aktivis perempuan memperjuangkan bahwa keberadaan Pabrik semen akan merusak lingkungan di desa mereka dan juga akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat di desa tersebut.

Baca Juga: Penanganan dan Monitoring Limbah Industri Semen

Semes7a (2020)

Film ini menceritakan perjuangan 7 aktivis lingkungan yang berusaha untuk melawan krisis perubahan iklim di Indonesia, di wilayah yang berbeda dan memiliki kepercayaan yang berbeda-beda.
Semes7a menggambarkan mengelola lingkungan sesuai dengan ajaran budaya, agama, dan kepercayaan di setiap lokasi mereka. Tetapi memiliki benang merah kepada agama. Film ini juga memberikan pesan, bagaimana setiap orang mampu memberikan dampak terbaik bagi alam.

Erin Brockovich (2000)

Film ini hadir sebelum Our’s Mother Land, Erin Brockovich bercerita tentang seorang perempuan yang melakukan perjuangan untuk melawan korporasi yang melakukan pencemaran udara dan air di lingkungan mereka. Ia pun berjuang untuk membela hak-hak para keluarga yang terdampak.

Tenggelam dalam Diam (2021)

Menceritakan berbagai masalah lingkungan yang terjadi mulai dari polusi, penggundulan hutan, kenaikan suhu bumi, mencair-nya es di kutub, kenaikan air laut, dan abrasi. Film ini juga menceritakan dampak perubahan iklim yang terjadi di pesisir.

Pada film yang disutradarai oleh Dandhy Laksono ini, mereka juga menggambarkan mengenai kondisi masyarakat yang dipaksa untuk beradaptasi dengan kondisi yang terjadi, karena tidak ada pilihan.

Itulah beberapa film tentang lingkungan yang cukup rekomendasi untuk ditonton. Jika Perusahaan Anda ingin melakukan pengujian lingkungan, Anda bisa menghubungi tim A3 Laboratories dengan berkunjung ke website A3 Laboratories yaitu Lab.id.

Mengukur tingkatan pencemaran lingkungan

4 Tingkatan Pencemaran Lingkungan yang Perlu Diketahui

Masalah lingkungan terjadi akibat dari aktivitas manusia yang secara sadar atau tidak sadar merusak lingkungan itu sendiri. Kerusakan lingkungan menjadi efek berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Setiap pencemaran lingkungan memiliki tingkatan berdasarkan keparahannya, sehingga terdapat tingkatan pencemaran lingkungan yang bisa diukur dengan kondisi rusaknya lingkungan tersebut. 

Perubahan lingkungan tentu akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan yang menimbulkan efek berbahaya terhadap ekosistem di sekitar. Baik itu aspek biologis maupun aspek fisik. Terdapat masalah lingkungan utama, terutama pada pencemaran udara, tanah, air, maupun suara. Serta pencemaran sampah yang ditimbulkan dari aktivitas rumah tangga. 

Pencemaran lingkungan memang tidak melulu disebabkan oleh aktivitas industri ataupun manusia. Karena, ada beberapa pencemaran lingkungan yang terjadi akibat dari kejadian alami, seperti kebakaran hutan dan meletusnya gunung berapi. Tetapi sebagian besar kerusakan lingkungan disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama aktivitas industri. 

Jenis Pencemaran

Sebelum membahas mengenai tingkatan pencemaran, kita juga perlu mengetahui jenis-jenis pencemaran yang terjadi di lingkungan sekitar. Ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh industri dan juga masyarakat, bagaimana nantinya industri bisa lebih aktif untuk mengurangi pencemaran. 

Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuknya partikel dan gas ke dalam udara. Partikel dan gas dengan berbagai jenis yang menyebabkan udara tercemar. Partikel dan gas akan masuk ke dalam atmosfer, sehingga membuat udara tercemar. Pencemaran udara disebabkan dari aktivitas industri, kendaraan bermotor, maupun pembakaran sampah yang tidak ramah lingkungan.

Baca Juga: 5 Dampak Pencemaran Udara bagi Manusia dan Lingkungan

Pencemaran Air

Jenis pencemaran selanjutnya adalah pencemaran air. Pencemaran air merupakan tercemarnya sumber air, baik itu sungai, danau, maupun laut. Tercemarnya air disebabkan pembuangan limbah cair industri ke sumber. Terkadang limbah cair yang dibuang oleh industri atau manusia tidak melalui proses pengolahan yang baik, sehingga masih ada partikel yang merusak ekosistem sumber air.

Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah mungkin jarang sekali terdengar, selain dua pencemaran diatas lainnya.

Pencemaran tanah memang tidak banyak disebabkan oleh aktivitas industri, melainkan aktivitas pertanian yang dilakukan oleh para pelaku pertanian. Dimana disebarnya pestisida untuk memberantas hama pada tanaman menjadi salah satu pemicu pencemaran tanah. 

Pestisida memiliki kandungan kimia yang dapat merusak kandungan tanah.

Pencemaran Suara

Banyak yang tidak mengetahui, bahwa suara yang dihasilkan dari aktivitas industri menjadi pencemaran. Selain dari aktivitas industri, pencemaran udara disebabkan kebisingan lalu lintas ataupun konser musik. Suara yang keras dapat menyebabkan gangguan kesehatan kepada manusia maupun satwa.

Tidak hanya di darat, di laut pun dapat menyebabkan kebisingan. Kebisingan tersebut ditimbulkan dari aktivitas lalu lintas kapal yang mengganggu kehidupan paus dan lumba-lumba.

Tingkatan Pencemaran

Apa saja Tingkatan Pencemaran Lingkungan

Source: Pexels.com

Pencemaran sendiri memiliki tingkatan atau level yang perlu ditindaklanjuti. Ada beberapa tingkatan pencemaran lingkungan, mengutip dari dlh.semarangkota.go.id, ada beberapa kategori pencemaran:

Level Pertama

Tingkatan pencemaran lingkungan level pertama, merupakan pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi lingkungan, manusia, dan satwa. Baik itu dari sisi polutan maupun kontaknya dengan lingkungan.

Level Kedua

Pada tingkatan pencemaran level kedua ini, adanya pencemaran yang menimbulkan masalah pada bagian tubuh manusia, seperti iritasi ringan pada manusia serta alat vegetatif lainnya. Pencemaran tingkat kedua juga menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem lainnya.

Level Ketiga

Pencemaran level ketiga, merupakan pencemaran yang sudah menimbulkan reaksi cukup fatal pada tubuh manusia dan dapat menyebabkan penyakit kronis.

Level Keempat

Level keempat menjadi pencemaran yang sudah cukup parah, hingga mampu menyebabkan kematian pada manusia maupun hewan. Pencemaran level keempat ini terjadi akibat tingginya polutan yang mencemari lingkungan.

Baca Juga: Ancaman Limbah Industri Pulp dan Kertas

Pengendalian Pencemaran

Proses pengendalian pencemaran lingkungan sudah dilakukan bertahun-tahun, mulai dari tingkatan lokal, nasional, hingga internasional di seluruh negara dunia. Bahkan seluruh negara sudah membuat perjanjian untuk mengurangi zat emisi yang berdampak pada lingkungan. 

Upaya pengendalian pencemaran lingkungan sudah dilakukan dengan banyak cara, tetapi masih banyak hambatan yang ditemukan dilapangan. Tentu karena masih banyak pihak-pihak yang tidak mau mengikuti regulasi-regulasi dari Pemerintah. Sehingga masih terjadinya banyak pencemaran lingkungan, baik yang dilakukan oleh industri maupun masyarakat biasa. 

Jika industri perlu melakukan uji dan monitoring lingkungan, bisa menggandeng Laboratorium Lingkungan yang sudah terakreditasi, seperti PT Advanced Analytics Asia Laboratories. Hubungi tim kami untuk melakukan pengendalian lingkungan.

Melakukan Pengujian Air Limbah Industri secara tepat dan akurat

Proses Pengujian Air Limbah Industri oleh Laboratorium Lingkungan

Pengujian air limbah perlu dilakukan secara rutin oleh industri untuk mengetahui kadar air limbah yang dihasilkan dari setiap aktivitas bisnis. Industri bisa menggandeng pihak eksternal, seperti Laboratorium Lingkungan untuk melakukan pengujian air limbah. Pengujian air limbah industri diatur dalam regulasi Pemerintah yang diawasi cukup ketat. Oleh sebab itu, industri tidak boleh abai dalam tahap ini.

Proses pengujian air limbah sangat perlu dilakukan oleh industri untuk mengetahui, apakah wilayah industri mengalami pencemaran air atau tidak. Untuk proses pengujian pun sudah diatur dalam peraturan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 37 Tahun 2003 Tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan.

Dalam melakukan pengujian, industri perlu menggandeng Laboratorium Lingkungan. Salah satu Laboratorium Lingkungan yang bisa menjadi pilihan bagi industri adalah PT Advanced Analytics Asia (A3) Laboratories yang sudah mendampingi lebih dari 1000 Industri di seluruh Indonesia dalam melakukan pengujian lingkungan, termasuk pengujian air limbah. 

Metode Pengambilan Air Limbah Berdasarkan SNI 6989.57:2008

Pada SNI 6989.57:2008, dijelaskan secara lengkap tata cara pengambilan air limbah, contoh pengambilan berdasarkan sumber air, dan sesuai dengan parameter yang akan diuji. 

Pengujian Kualitas Air Secara Umum

Cara Pengambilan dilakukan dengan tahapan:

  • Penguji mengambil sampel air menggunakan alat pengambil sesuai dengan keadaan sumber air. 
  • Penguji harus membilas alat pengambil sampel dengan air yang akan diambil, sebanyak tiga kali. 
  • Ambil sampel air sesuai pada peruntukan pengujian analisis dan campurkan dengan penampung sementara, lalu homogen-kan. 
  • Air pengujian yang sudah diambil, perlu dimasukan ke dalam wadah yang sesuai peruntukan.
  • Penguji akan segera melakukan pengujian untuk mengecek parameter suhu, kekeruhan, daya hantar listrik, pH, dan oksigen terlarut. Hal ini dikarenakan parameter tersebut dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan.
  • Penguji akan mencatat hasil analisa dari sampel air yang sudah diambil pada buku khusus.
  • Pengujian sampel air di Laboratorium dilakukan dengan melakukan pengawetan.

Untuk sampel air yang akan diuji kandungan senyawa organiknya dan logam runutan-nya, maka penguji tidak perlu melakukan pembilasan pada alat pengambil sampel tersebut. Tetapi menggunakan botol bersih siap pakai. 

Apabila pengambilan sampel air dilakukan secara merawas, maka penguji akan mengambil sampel dari Hilir.

Baca Juga: Pentingnya Rutin Melakukan Pengolahan Air Limbah 6 Bulan Sekali

Pengambilan Sampel untuk Pengujian Oksigen

Pengujian air limbah, pengambilan sampel akan dilakukan dengan cara-cara berbeda. Untuk menguji parameter oksigen. Adapun langkah yang perlu dilakukan adalah:

  • Menggunakan Alat DO langsung
  • Gunakan alat
  • Nilai oksigen akan terbaca secara langsung

Cara Umum:

Pengukuran dilakukan dengan cara:

  1. Siapkan botol KOB yang bersih dengan volume yang diketahui, dilengkapi dengan tutup asah
  2. Celupkan botol dengan hati-hati ke dalam air dengan posisi mulut botol searah dengan aliran air, sehingga air masuk ke dalam botol dengan tenang, atau bisa menggunakan sifon. 
  3. Isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama pengisian, lalu botol ditutup.

Cara Khusus:

Tahapan pengambilan air sampel dengan cara khusus dilakukan dengan cara:

  1. Siapkan botol KOB yang bersih dengan volume yang diketahui, dilengkapi dengan tutup asah
  2. Masukan botol ke dalam air alat khusus
  3. Ikuti panduan alat uji
  4. Alat pengambil sampel bisa segera ditutup, setelah terisi penuh

Pengambilan sampel untuk pengujian senyawa organik mudah menguap (Volatile Organic Compound; VOC):

  1. Saat melakukan pengambilan sampel uji, penguji harus menggunakan sarung tangan lateks terus digunakan. Tidak boleh menggunakan sarung tangan plastik atau sintetis.
  2. Saat mengambil sampel, sampel tidak boleh terkocok, untuk menghindari terjadinya aerasi. Aerasi adalah hilangnya senyawa volatil dalam sampel uji.
  3. Jika menggunakan alat bailer: 
    1. Tidak menyentuh bagian septa, buka vial VOC 40 mL dan masukan contoh secara perlahan ke dalam vial, hingga terbentuk convex meniscus di puncak vial.
    2. Tutup vial secara hati-hati dan tidak boleh ada udara masuk di dalam vial.
    3. Balikan vial, jika muncul gelembung maka sampel uji harus diambil ulang.
  4. Penguji akan memberikan label pada setiap vial, jika menggunakan botol bening akan dilakukan pembukusan menggunakan alumunium foil dan simpan di tempat pendingin. 
  5. Apabila air limbah mengandung residual klorin tambahkan 80 Mg Na₂₂₂SO3 ke dalam 1L
  6. Contoh VOC karena sifat volatil, maka pengambilan contoh dilakukan secara sesaat, bukan komposit.

Pengujian Air mengambil Sampel untuk Senyawa Aromatik dan Akrolein dan Akronitril

Pengujian air limbah industri, perlu dilakukan secara rutin

Source: Forbes.com

Tahapan pengambilan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pengambilan sampel, dilakukan dengan mengisi vial setengah dan sisanya ditambahkan dengan asam sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
  2. Pengujian Akrolein dan Akronitril, dilakukan dengan mengatur pH 4-5
  3. Sampel Akrolein dan Akronitril harus dianalisa dalam waktu 3 hari setelah pengambilan sampel.

Pengambilan sampel Senyawa Organik

Pengambilan sampel untuk senyawa organik yang bisa diekstraksi dilakukan dengan cara: 

  1. Ambil sampel dengan Bailer
  2. Buka tutup botol gelas 1 L secara hati-hati agar tidak menyentuh bagian dalam tutup 
  3. Isi botol hingga 1 cm dari puncak botol
  4. Jika satu bailer tidak cukup untuk mengisi botol, tutup botol untuk menghindari kontaminasi sampel dan ambil kembali sampel, lalu lanjutkan pengisian botol
  5. Apabila sampel memerlukan analisa pestisida, pH sampel harus diatur sekitar 5-9 dengan menggunakan H₂SO₄ atau NaOH.

Baca Juga: Kenapa Air Limbah Domestik Perlu Diuji?

Pengujian Logam Terlarut

  • Bilas botol dan tutupnya dengan contoh yang akan dianalisa
  • Buang air pembilas dan isi botol sampel hingga beberapa cm di bawah puncak botol agar tersedia ruang untuk menambahkan pengawet dan melakukan pengocokan.

Pengujian Parameter Lapangan

Pengujian parameter air yang dapat berubah dengan cepat, perlu dilakukan secara langsung, antara lain; pH, Suhu, daya hantar listrik, klor, dan oksigen terlarut.

Kesimpulan

Jika Anda ingin melakukan pengujian air limbah, Anda bisa menggandeng Laboratorium Lingkungan seperti PT Advanced Analytics Asia (A3) Laboratories yang sudah mendapatkan sertifikat KAN dan SNI untuk pengujian air limbah. Dapatkan informasi layanan dari A3 Laboratories dengan klik disini.

Bagaimana Mengelola Limbah Makanan bagi rumah tangga maupun industri

Indonesia menjadi Negara Penghasil Limbah Makanan Terbesar

Membahas mengenai limbah dan pencemaran lingkungan, mungkin tidak saja membicarakan hasil atau bahan yang tidak terpakai dari kegiatan industri atau pabrik. Limbah juga bisa dihasilkan dari makanan yang terbuang. Data United Nations Environment Programme (UNEP) 2021, Indonesia menjadi penghasil limbah makanan terbesar mencapai 20.93 juta ton setiap tahunnya. Angka tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang menghasilkan limbah makanan terbesar di ASEAN.

Meskipun begitu, jika menelisik data yang dimiliki oleh Statista.com, pada tahun 2020 Indonesia menjadi negara keempat di dunia yang menghasilkan sampah makanan. Diatas Indonesia terdapat Nigeria, India, dan China.

China menghasilkan 91.65 ton sampah makanan, India menghasilkan 68.76 juta ton, Nigeria 37.94 juta ton, dan Indonesia 20.94 juta ton. 

Fakta bahwa makanan diproduksi, namun tidak dimakan oleh manusia memiliki dampak negatif yang besar terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Diperkirakan limbah makanan menjadi penyumbang efek rumah kaca (ERK) sebesar 8-10% secara global. Angka tersebut tentu cukup besar. 

Disini peran masyarakat sebagai penghasil limbah makanan terbesar, maupun industri menjadi cukup penting. Mereka perlu melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi jumlah limbah makanan. Pemerintah juga perlu mengawasi secara ketat.

Baca Juga: Limbah Industri dan Cara Pengelolaan Limbah Industri

Sumber Limbah Makanan

Berbagai sumber mengatakan bahwa, limbah makanan yang terbesar merupakan hasil dari rumah tangga. Sumber lainya berasal dari industri jasa makanan. Tentu ini menjadi masalah bersama, ketika intensitas sampah makanan terbuang begitu saja di kalangan rumah tangga.

Menurut Laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), food loss dan food waste Indonesia selama 2000-2019 mencapai 150-184 kg per kapita per tahun, seharusnya dapat memberi makan 30-40% populasi masyarakat Indonesia. Jumlah tersebut setara juga dengan 4-5% GDP Indonesia.

Food Loss adalah bahan pangan yang terbuang dalam rantai pasokan dari petani hingga ke pasar. Hal ini disebabkan pengemasan yang tidak baik, hingga membuat bahan pangan terbuang dan tidak bisa dijual kembali. 

Tentu kondisi ini menjadi sebuah paradoks, sebab ada kesenjangan seperti produksi berkurang namun konsumsi menjadi limbah.

Mengurangi Limbah Makanan Rumah Tangga

Mengenal Limbah Makanan dan Kenapa menjadi Masalah Lingkungan

Limbah makanan menjadi salah satu penyumbang Efek Gas Rumah Kaca. Source: Petikine.com

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa Indonesia menjadi negara penghasil limbah makanan tertinggi di Asia Tenggara di 2021. Masyarakat nusantara diprediksi membuang sekitar 77 kilogram/kapita setiap tahun. Angka tersebut tentu sangat memprihatinkan.

Begitu juga yang disampaikan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan, Gizi, Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, Nyoto Suwignyo pada Seminar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di Agustus 2022.

Nyoto mengungkapkan, lebih kurang terdapat 59,8 kg makanan per kapita per tahun yang terbuang secara sia-sia. Dimana, 28 kg berasal dari sampah rumah tangga dan sisanya bersumber dari non rumah tangga.

Jika dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini, jumlah makanan yang terbuang mencapai 16,3 juta ton. 

Diketahui, dari angka 59,8 kg per kapita tersebut 2,7 kg merupakan beras, 7,3 kg adalah sayur, 5 kg adalah buah, 2,8 kg tempe- tahu-oncom, selebihnya adalah daging, ikan, daging, dan lain-lain. 

Padahal untuk menghasilkan satu butir padi dibutuhkan waktu sangat lama sekitar 3-4 bulan. Dan hanya dibuang secara sia-sia.

Baca Juga: Penanganan Limbah Industri untuk Mengurangi Pencemaran

Langkah-Langkah Mengurangi Limbah Makanan

Selektif dalam Membeli Makanan

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengurangi sampah makanan, dengan selektif dalam membeli makanan. Pastikan makanan yang Anda beli, benar-benar Anda butuhkan dan akan di makan oleh Anda atau pihak yang akan Anda berikan.

Anda juga bisa memilah mana makanan yang cepat busuk atau basi, dan mana yang awet. Jika cepat busuk dan basi, sebaiknya jangan membeli dalam porsi banyak. Anda beli secukupnya saja, agar tidak menjadi sampah di lain hari.

Berbelanja Dengan Bijak

Sampah makanan bisa dihasilkan dari makanan-makanan mentah, seperti sayuran, buah-buahan, daging, dan ikan. Anda bisa berbelanja secukupnya. Jangan sampai terdapat sisa yang membuat makanan tersebut menjadi busuk dan tidak bisa di konsumsi. Karena hal tersebut akan menjadikan makanan mentah menjadi limbah. 

Memasak Tanpa Resep

Menurut Chef di Institute of Culinary Education, Barbara Rich pernah menyatakan memasak dengan mengikuti resep sering menyisakan banyak sampah makanan. “Pikirkan mengenai makanan yang disukai untuk di masak. Dengan begitu Anda bisa menyimpan makanan yang di masak di lemari es dan membuat banyak makanan berbeda,” terangnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Menyimpan Makanan dengan Baik

Cara penyimpanan makanan dengan baik juga dibutuhkan untuk bisa menghindari makanan basi. Seperti buah dan sayur bisa di simpan di Kulkas dengan tetap menjaga suhu dengan baik. Jika Anda menggunakan makanan kaleng, setelah di buka, jangan menyimpan makanan dengan kaleng tersebut.

Makan Secukupnya

Ketika Anda sedang makan di luar seperti restoran atau cafe, Anda harus makan secukupnya. Jangan sampai terdapat sisa makanan yang hanya akan menjadi limbah makanan diluar sana. 

Mengurangi Limbah Makanan Industri Jasa Makanan & Pariwisata

Tidak hanya rumah tangga, limbah makanan dihasilkan dari industri jasa makanan dan pariwisata. Tak khayal, memang banyak Restoran, Cafe, Hotel yang membuang sisa makanan karena tidak dihabiskan oleh customer mereka.

Karena menurut data 31,8 kg/per kapita makanan dari Industri jasa makanan dan pariwisata terbuang begitu saja.

Limbah makanan merupakan biaya utama dari industri turisme dan hospitality. Pemerintah Inggris Raya memperkirakan nilainya berkisar 3 miliar Euro per tahun pada 2014. Nilai tersebut dihasilkan mulai dari persiapan dan masak 50%, sisa di piring konsumen 35%, dan penyajian atau penyimpanan 15%. Tiga kelompok limbah tersebut terdiri dari buah dan sayur, roti, dan daging. 

Ada riset yang dilakukan oleh Filimonau dan rekannya di 2021, sedikit makanan terbuang dalam rantai bisnis afiliasi. Fine dining lebih banyak terbuang di dapur. Sedangkan di layanan budget murah dan cepat lebih banyak makanan terbuang di piring. Perusahaan besar lebih sedikit membuang sisa makanan dari konsumen. Mereka lebih sukses dalam efisiensi layanan.

Bagaimana Industri Mengurangi Limbah Makanan

Limbah Makanan juga berasal dari Industri, baik itu Industri jasa makanan maupun pariwisata

Limbah makanan Industri. Source: Economictimes.indiatimes.com

Sejumlah hasil pemetaan yang dikutip dari Mongabay.co.id, ada faktor internal yang menyebabkan meningkatnya jumlah limbah makanan di antaranya pasifnya manajemen internal dalam keberlanjutan lingkungan tidak menjadi prioritas.

Padahal, industri bisa melakukan cara praktis dalam mengurangi food waste, diantaranya; pihak manajemen dapur harus mampu memperkirakan jumlah permintaan, meminta koki peduli terhadap lingkungan untuk mengurangi sisa makanan, dan menggunakan menu sesuai dengan yang tersedia.

Selain itu, beberapa cara juga bisa dilakukan dengan melakukan kolaborasi antara petani, industri, dan konsumen. 

Selain itu, industri juga bisa menggunakan beberapa referensi yang telah diterbitkan oleh Building and Understanding for Food Excess in Tourism (BUFFET) yang dikembangkan oleh The Asia Pacific Asia Travel Association (PATA). Ada juga referensi dari Sustainable Food Tools-ways Communicate with Guests, Universitas Vienna, Hotels Kitchens-Toolskit dari UNWTO, dan lainnya. 

Langkah lainnya yang bisa diambil industri dengan melakukan monitoring, seperti penggunaan kuantitas, komposisi makanan, ketersediaan sarana pemilahan, dan metode pengelompokan limbah untuk komposting.

Industri juga bisa melakukan pemilahan antara limbah padat, seperti penggunaan plastik, alumunium foil, kertas makanan, sisa minyak goreng, dan lainnya dengan tepat. Sehingga limbah bisa diminimalisir dengan baik.

Mengapa Limbah Makanan Menjadi Masalah Lingkungan?

Untuk setiap makanan terbuang, terdapat biaya lingkungan yang harus dibayarkan. Saat ini, sekitar 70% air tawar yang tersedia digunakan untuk mengairi tanaman dan menghasilkan makanan. Pengemasan dan pengangkutan makanan juga memerlukan air. Ketika makanan dibuang, maka air tersebut juga terbuang sia-sia. Jumlah air yang terbuang setara dengan 170 triliun liter atau 45 triliun galon air per tahun.

Menurut WHO, jumlah minimum air yang dibutuhkan setiap orang per hari 15.20 liter. Jika sebagian kecil dari air yang terselamatkan, hal tersebut dapat membantu menyediakan air bagi orang-orang di seluruh dunia.

Selain itu limbah makanan menjadi pemicu emisi gas rumah kaca. Saat mereka membusuk, ia menghasilkan gas rumah kaca yang disebut metana, yang lebih berbahaya dari CO2. Gas rumah kaca juga dikeluarkan dalam produksi dan transportasi makanan. Kelebihan jumlah gas rumah kaca metana, CO2, dan CFC menyerap radiasi infra merah dan memanaskan atmosfer bumi, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Para ilmuwan percaya, jika kita bisa mengendalikan limbah makanan, kita dapat mencegah 11% emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sistem pangan.