Kualitas Udara Dalam Ruang (KUDR) adalah kualitas udara ada dalam rumah/ruang/gedung/ tempat kerja yang terjadi karena pencemaran maupun kondisi yang buruk, hingga menimbulkan ketidaknyamanan kerja dan masalah kesehatan bagi pekerja. Manajemen Perusahaan maupun industri harus memahami mengenai kondisi KUDR di dalam gedung maupun ruang kerja untuk mengurangi risiko masalah kesehatan dalam ruangan.
Sering sekali banyak dari kita semua beranggapan bahwa polusi dan pencemaran udara hanya terjadi di luar ruangan. Padahal ada cukup banyak polusi udara yang terjadi di sekitar kita, salah satunya mengenai polusi dalam ruangan atau yang sering disebut dengan KUDR.
Mengutip dari Cpsc.gov bahwa ada banyak penelitian yang mengungkapkan udara dalam ruang dapat lebih tercemar daripada udara di luar ruangan. Terutama terjadi di kota-kota besar maupun area industri. Tentu ini mengejutkan kita semua, tempat yang kita anggap cukup aman ternyata menjadi tempat yang tidak aman untuk kita.
Kondisi KUDR akan sangat ditentukan dengan suhu, kelembaban, kadar oksigen, dan kadar kontaminan udara. Tentu ini perlu dilakukan monitoring dan pengujian. Bagi industri yang ingin melakukan pengujian KUDR perlu menggandeng Laboratorium Lingkungan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi.
Sejarah KUDR
Bagaimana sejarah kemunculan KUDR di dunia? Kondisi ini terjadi setelah munculnya masalah publik yang cukup penting setelah adanya implementasi konservasi energi bangunan yang terjadi karena embargo minyak pada 1973. di era ini banyak bangunan yang dibangun dengan mengurangi laju aliran udara luar dan konstruksi yang lebih ketat untuk mengurangi konsumsi energi pemanasan dan pendinginan.
Selain itu, mengutip dari Muhyidin.id, adanya peningkatan dalam penggunaan bahan bangunan sintetis, penggunaan peralatan kantor menyebabkan tingkat senyawa lebih tinggi pada persyaratan bangunan yang ketat. Meningkatnya kesadaran publik akan masalah kesehatan, penyakit Leoginela, dan kurang toleransi dengan asap tembakau menimbulkan masalah baru dalam KUDR.
Sehingga saat ini, setiap gedung dan bangunan perlu memperhatikan kondisi aliran udara luar yang lebih tinggi. Agar membuat para pekerja yang ada di dalamnya merasa lebih aman dan sehat.
Penyebab KUDR Adalah
Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya, darimana sumber pencemar KUDR. KUDR adalah bagaimana industri, manajemen, atau perusahaan memantau kualitas kondisi udara di dalam ruang. Banyak masalah muncul dari KUDR diakibatkan dari kondisi ventilasi rumah dan gedung yang tidak mampu membawa udara luar yang baik untuk membawa polutan keluar ruangan. Tingkat suhu dan kelembaban yang tinggi juga menimbulkan konsentrasi polutan yang meningkat.
Sumber Polutan KUDR
Darimana polutan KUDR yang muncul di dalam ruangan? Sumber udara muncul dari pembakaran seperti minyak, gas, minyak tanah, batubara, kayu, dan produk tembakau. Selain itu, bahan bangunan yang sudah rusak, bahan yang mengandung asbes, karpet basah, lembab, atau lemari yang terbuat dari kayu.
Selain itu produk pembersih dan perawatan ruangan juga menjadi penyumbang polutan KUDR. Sistem pemanas dan pendingin sentral maupun perangkat kelembapan. Setiap sumber bergantung pada berapa banyak polutan yang tercemar serta seberapa berbahaya emisi tersebut
Mesin-mesin industri yang ada di dalam Pabrik ataupun lokasi industri juga menjadi bagian penyumbang polutan pada KUDR. Konsentrasi polutan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama di dalam ruangan. Oleh sebab itu, perlu adanya laju aliran udara yang baik di lokasi industri, yang akan membantu industri menekan kondisi kualitas udara di dalam ruang.

Parameter
Dalam menguji Kualitas Udara Dalam Ruang atau KUDR adalah dengan melihat parameter uji yang telah ditetapkan. Ada beberapa parameter yang menjadi acuan KUDR, yaitu:
Suhu/Temperatur Udara
Suhu ruangan memiliki peran penting dalam menjaga kondisi tubuh pekerja. Suhu disesuaikan dalam kondisi pekerjaan. Apakah pekerja bekerja di tempat yang panas atau pekerja bekerja di tempat yang dingin. Setiap kondisi ruangan perlu penyesuaian suhu tersebut.
Dalam pengukuran suhu udara pada KUDR adalah dengan melakukan penilaian suhu, biasanya dibedakan menjadi dua yaitu suhu basah, jika udara mengandung uap air dan suhu kering bilamana udara ruangan tidak mengandung uap air. Untuk mengetahui kondisi suhu, perlu menggunakan termometer sensor. Bagi pekerja, suhu normal dalam kondisi kering 22°C-25°C. Jika pekerja dengan beban kerja ringan suhu antara 20°-25°C.
Penetapan suhu dilakukan dengan memperhitungan kondisi iklim di masing-masing wilayah industri. Perubahan suhu yang terjadi lebih dari 7°C secara tiba-tiba dapat menyebabkan pengerutan saluran darah pada manusia.
Kelembaban Udara
KUDR adalah cara untuk menghitung kelembaban udara yang dihitung berdasarkan suhu basah dan kering. Sehingga kedua parameter ini sangat berkaitan. Suhu dan kelembaban akan menjadi bagian penting dalam memberikan kenyamanan kepada para pekerja, namun bisa juga memperburuk kondisi udara ruangan.
Kelembaban dibawah 20% dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir membran. Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme dan pelepasan formaldehid dari material bangunan.
Agar para pekerja nyaman, jika kelembaban udara relatif sekitar 65% sangat diperlukan Air Conditioner (AC).
Berdasarkan SNI 16-7063-2004 Nilai Ambang Batas (NAB) Iklim Kerja Panas dengan indeks Suhu Basa dan Bola berkisar :
- Beban kerja ringan : 30,0°C
- Beban kerja sedang : 26,7°C
- Beban kerja berat : 25°C
Pengendalian iklim kerja panas diakukan dengan mengatur waktu kerja sehubungan dengan tingkat paparan iklim kerja panas seperti pada tabel berikut :
Pengaturan waktu Kerja setiap jam |
ISBB (°C) |
Waktu Kerja |
Waktu Istirahat |
Beban Kerja |
Ringan |
Sedang |
Berat |
75%
50%
25% |
25%
50%
75% |
30,6
31,4
32, 2 |
28,0
29,4
31,1 |
25,9
27, 9
30,0 |
Kecepatan Aliran Udara
Kecepatan aliran udara dipengaruhi oleh gerakan dan pergantian udara dalam ruang. Besar kecepatan udara nyaman, sekitar 0,15-1,5 m/detik. Sedangkan udara kurang dari 0,1 m/detik atau lebih rendah membuat suasana ruangan tidak nyaman. Hal ini dikarenakan tidak ada gerakan udara, kecepatan udara yang terlalu cepat juga membuat tarikan dingin atau kebisingan di dalam ruangan.
Kebersihan Udara
Kebersihan udara berkaitan dengan kontaminasi udara baik kimia maupun mikrobiologi. Sehingga industri perlu mengetahui sistem ventilasi AC umumnya dilengkapi saringan udara untuk mengurangi atau menghilangkan masuknya zat-zat berbahaya ke dalam ruangan.
Bau
Bau dapat menjadi sinyal hadirnya zat kimia berbahaya seperti Hidrogen Sulfida, Amonia, dll. Bau juga bisa bersumber dari proses biologi oleh mikroorganisme. Ruangan lembab dengan suhu tinggi dan aliran udara tenang biasanya menebarkan bau kurang sedap karena adanya pembusukan mikroorganisme.
Kualitas Ventilasi
Kualitas Ventilasi juga menjadi bagian dari KUDR. Pada ventilasi telah ditetapkan standar oleh WHO. Jika luas ventilasi ruangan kurang dari 10% atau ventilation rate kurang dari 20 CFM OA memberikan risiko besar terhadap Sick Building Syndrome (SBS). Sedangkan yang terbaik adalah dalam suatu ruangan 25-50 CFM OA per penghuni.
SBS adalah efek yang ditimbulkan dari kualitas ventilasi yang buruk menyebabkan gangguan kesehatan dan kenyamanan akut terkait waktu yang dihabiskan dalam gedung. Fungsi dari ventilasi dalam lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengatur kondisi kenyamanan ruangan, ruangan secara alami didapatkan dengan jendela terbuka yang mengalirkan udara luar ke dalam ruangan.
Pencahayaan
Pencahayaan menjadi parameter dalam KUDR dan juga persyaratan K3 dalam perusahaan. Sistem pencahayaan bersumber dari dua macam, sistem pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan penting berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme dalam ruangan. Sinar matahari dapat membunuh kuman-kuman yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Kadar Debu/Partikulat
Partikulat memiliki kadar yang cukup kecil dan tidak terlihat oleh mata dan dapat dihirup oleh manusia. Sumber utama dari partikulat bisa bersumber dari asap rokok, selain itu juga bersumber dari alat pembakaran, material asbes, dan partikulat rumah. Penggunaan aerosol spray dan kerusakan komponengedung juga menjadi sumber partikulat. Di perkantoran sumber partikulat juga bersumber dari mesin fotocopy di udara.
Itulah beberapa parameter yang menjadi acuan KUDR. Hal tersebut menjadi KUDR sebagai penilaian terhadap setiap parameter dari sumber kualitas udara.
Keluhan Kesehatan KUDR
KUDR yang buruk tentu akan menyebabkan berbagai jenis penyakit yang akan menimpa pekerja. Mengutip dari Epa.gov paparan dari kualitas udara yang buruk dapat dirasakan secara langsung maupun setelah bertahun-tahun.
Dampak Langsung
Dampak langsung dari KUDR adalah iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala, pusing, hingga kelelahan. Inilah dampak jangka pendek yang bisa segera di obati. Penyakit parah yang bisa langsung menyerang pekerja adalah asma.
Reaksi langsung yang terjadi tergantung dari berbagai faktor pada pekerja, seperti usia maupun riwayat penyakit yang ada di pekerja. Pada beberapa kasus, seseorang menyadari bahwa dirinya terkena paparan udara buruk bisa terjadi pada kepekaan masing-masing. Sebagian orang dapat lebih peka terhadap polutan yang bersifat biologis maupun kimia setelah terpapar secara berulang dan dalam paparan tinggi.
Sedangkan efek langsung yang terjadi adalah flu atau penyakit virus lainnya, hal ini sulit di deteksi. Karena bisa jadi, hal tersebut disebabkan oleh gejala lainnya.
Dampak Jangka Panjang
Dampak jangka panjang dari KUDR adalah penyakit pernafasan, jantung dan kanker, secara fatal. Sangat bijak apabila kualitas udara dalam ruangan di rumah ataupun kantor perlu dilakukan monitoring ataupun kontrol secara rutin untuk mencegah hal ini.
Paparan pada KUDR dalam jangka panjang bisa menyebabkan kondisi vatal, dan sering sekali muncul konsentrasi paparan yang diperlukan untuk menghasilkan gangguan kesehatan tertentu. Setiap individu juga dapat bereaksi secara berbeda terhadap polutan dari KUDR. Sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak paparan tersebut.
Solusi
Bagaimana solusi KUDR adalah dengan melakukan kontrol terhadap hal-hal yang membuat kualitas udara dalam ruang terkontaminan. Jika memang ditemukan persoalan, perlu dibagi dari setiap parameter yang ada dan disesuaikan dari parameter.
Pastikan ruangan memiliki aliran udara yang maksimal, untuk mengeluarkan polutan ataupun kontaminan yang ada di dalam ruangan. Pastikan setiap alat yang membantu mengurangi polutan bekerja dengan baik dan melakukan pembersihan dan perbaikan secara optimal.
Jika ada alat yang berjamur ataupun rusak, segera ganti dengan alat baru untuk mendapatkan hasil maksimal untuk ruangan Anda. Perhatikan juga suhu dan kelembaban udara di ruangan agar pekerja selalu merasa nyaman dalam bekerja.
Melakukan evaluasi KUDR adalah tugas setiap manajemen perusahaan. Evaluasi bisa dilakukan juga dengan melakukan pengujian parameter dengan menggandeng Laboratorium Lingkungan seperti A3 Laboratories. Laboratorium Lingkungan yang telah tersertifikasi untuk melakukan pengujian lingkungan dan sebagai Perusahaan Jasa K3. Hubungi tim A3 Lab untuk Konsultasi.