Archives Juli 2023

PENGERTIAN KUALITAS UDARA

Kualitas Udara: Pengertian, Jenis, Efek, dan Solusi

Kualitas udara di kota-kota besar terus memburuk yang disebabkan oleh kualitas emisi, tentu ini berbahaya bagi kehidupan manusia. Kali ini kita coba akan membahas mengenai pengertian kualitas udara, jenis, efek dan solusi. Sehingga akan mampu membantu memahami pencemaran kualitas udara hingga menemukan solusi tepat untuk menguranginya.

Kualitas udara yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh seluruh umat manusia. Semakin baik kualitas udara, tidak akan membahayakan kesehatan tubuh. Udara yang buruk akan mengancam kesehatan manusia dan berkontribusi pada pencemaran iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah.

Pengertian Kualitas Udara

Kualitas udara yang baik memiliki kondisi udara yang hanya mengandung sedikit partikel padat dan polutan kimia. Kualitas udara yang buruk, memiliki kadar polutan tingkat tinggi yang sering berbahaya bagi lingkungan maupun makhluk hidup didalamnya.

Menurut World Health Organization (WHO), 99 persen penduduk dunia telah menghirup udara yang tidak bersih, dan polusi menyebabkan kematian dini bagi 7 juta manusia. Angka tersebut tentu mencengangkan. Disini banyak pihak yang perlu bertindak untuk sama-sama bekerja dalam mengurangi risiko terpaparan pencemaran udara maupun lingkungan secara garis besar.

Polusi udara tercipta ketika zat berbahaya dalam bentuk gas, cairan, dan padatan memasuki udara. Pada prosesnya terdapat unsur alami yang menyebabkan polusi udara masuk ke udara melalui perantara manusia. Sebagian besar pencemaran udara disebabkan oleh aktivitas manusia mulai dari transportasi, listrik, dan industri.

Baca Juga: Regulasi & Parameter Baku Mutu Udara Ambien Nasional Terbaru

Mengapa Kualitas Udara Berubah?

Kualitas udara berubah akibat dari pergerakan udara dari satu area ke area lainnya. Serta bagaimana manusia mempengaruhi udara tersebut. Karena udara selalu bergerak, kualitas udara dapat berubah dari hari ke hari, bahkan dari satu jam ke jam berikutnya.

Polutan Apa yang Berbahaya?

WHO menyatakan bahwa salah satu penyebab kualitas udara menurun adalah (Particulate Matter) P.M2.5. P.M2.5 merupakan partikel yang sangat halus, beterbangan di atas udara, memiliki diameter kurang dari 2,5 mikrometer, menimbulkan ancaman kesehatan terbesar dan sering digunakan sebagai metrik dalam pengujian udara ambien.

Apabila manusia terlalu sering menghirup PM2.5 diserap jauh ke dalam tubuh akan menganggu pada penyakit stroke, penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan kanker.

Jenis Polutan Pencemaran Kualitas Udara Buatan Manusia

Dampak Penurunan Kualitas Udara

Source: Worldbank.org

Pencemaran kualitas udara akan dilakukan dengan melakukan pengukuran pada beberapa jenis polutan yang telah menjadi parameter yang menjadi acuan A3 Laboratories dalam melakukan pengujian udara ambien. Hal ini juga berdasarkan dengan PP 22 Tahun 2021. Namun menurut Badan The Environmental Protection Agency (EPA) ada 6 jenis polutan dari aktivitas manusia dan industri.

Particulate Matter (PM)

Particulate Matter (PM) atau sering disebut juga sebagai aerosol atau polusi partikel, terdiri dari berbagai macam bahan kimia. Merupakan polutan utama yang datang langsung dari cerobong asap, lokasi konstruksi, kebakaran, maupun gunung berapi. Sebagian besar juga ditimbulkan oleh polutan sekunder yang terbentuk akibat reaksi kimia di atmosfer yang disebabkan oleh emisi dari pembangkit listrik, pabrik, dan kendaraan.

Materi partikulat di klasifikasikan berdasarkan ukuran:

PM10  : Partikel kasar dengan diameter 2,5 hingga 10 mikrometer, seperti debu, kotoran, serbuk sari, dan jamur.

PM2,5 partikel halus dengan diameter 2,5 mikrometer atau kurang seperti jelaga, asap, senyawa organik, dan logam.

Adapun pengukuran berdasarkan pada Baku Mutu Udara Ambien disesuaikan menurut PP 22 Tahun 2021:

WAKTU PENGUKURAN

BAKU MUTU

SISTEM PENGUKURAN

24 Jam

230 µg/m³ aktif manual

24 Jam

75 µg/m³

aktif kontinu

1 Tahun

40 µg/m³

aktif manual

24 Jam

55 µg/m³

aktif kontinu

aktif manual

1 Tahun 15 µg/m³

aktif kontinu

Nitrogen Dioksida (NO₂)

Nitrogen dioksida menjadi salah satu penyebab pencemaran dan penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh asap kendaraan. Tetapi juga disebabkan oleh pabrik dan pembangkit listrik, secara alami bisa disebabkan oleh petir, gunung berapi, dan dekomposisi bahan organik.

Reaksi dari Nitrogen Dioksida muncul dari warna asap coklat kemerahan yang khas dan bereaksi dengan adanya sinar matahari untuk menghasilkan ozon berbahaya.

1 Jam

2OO µg/m³ aktif kontinu

aktif manual

24 Jam

65 µg/m³

aktif kontinu

1 Tahun

50 µg/m³

aktif kontinu

Ozon (O₃)

Meskipun secara alami, ozon secara alami ada di dalam stratosfer, umumnya terjadi di permukaan. Ozon troposfer merupakan polutan sekunder yang tercipta akibat dari reaksi kimia dengan polutan udara lainnya. Asap menjadi salah satu penyebab polusi sekunder yang mengandung ozon.

Sulfur Dioksida (SO₂)

Hampir seluruh Sulfur Dioksida yang terdapat di udara merupakan hasil aktivitas manusia, meskipun gunung berapi merupakan sumber alami. Pembakaran menjadi bahan yang mengandung belerang, selama proses industri. Saat tercampur dengan tetesan air tersuspensi di udara, sulfur dioksida akan membentuk asam sulfat, yang menjadi penyebab hujan asam.

Baca Juga: KUDR Adalah: Sejarah, Penyebab, dan Dampak pada Pekerja

Pengukuran Sulfur Dioksida

WAKTU PENGUKURAN

BAKU MUTU

SISTEM PENGUKURAN

1 Jam

150 µg/m³ aktif kontinu

aktif manual

24 Jam

75 µg/m³

aktif kontinu

1 Tahun 45 µg/m³

aktif kontinu

Timbal (Pb)

Timbal merupakan logam berat yang ditemukan secara alami dibawah tanah. Proses timbal muncul di udara dikarenakan pengolahan biji dan logam, melalui pembakaran bahan bakar bertimbal untuk pesawat dan kendaraan.

Pengukuran Timbal dilakukan dengan cara :

WAKTU PENGUKURAN

BAKU MUTU

SISTEM PENGUKURAN

24 Jam

2 µg/m³

aktif manual

Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tercipta saat karbon di bakar. Sebagian besar, karbon monoksida muncul dari pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan, pabrik, dan pembangkit listrik, namun sumber utama muncul dari pembakaran kayu atau limbah tanaman.

Cara mengukur karbon monoksida di udara:

WAKTU PENGUKURAN

BAKU MUTU

SISTEM PENGUKURAN

1 Jam

10000 µg/m³ aktif kontinu
8 Jam  4000 µg/m³

aktif kontinu

Dampak Penurunan Kualitas Udara

Bagaimana dampak dari penurunan kualitas udara di lingkungan? Dampak dari penurunan kualitas udara terdapat banyak tujuan yang merusak bumi ada banyak dan tentu ini merugikan berbagai pihak. Berikut dampak yang bisa terjadi:

  • Menganggu Kesehatan Manusia
  • Membahayakan Hewan dan tumbuhan
  • Penyebab terjadinya Hujan Asam
  • Membuat Kerusakan Lapisan Ozon
  • Meningkatkan Nitrogen ke dalam Tanah
  • Gas Rumah Kaca

Baca Juga: Definisi Polutan Udara : Parameter & Fakta Penting

Solusi Penanganan Pencemaran Udara

Setelah memahami Pengertian Kualitas Udara, adakah solusi pencemaran kualitas udara? Tentu ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dari penurunan kualitas udara yang terjadi, seperti:

  • Regulasi Lingkungan yang Ketat
  • Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
  • Mengurangi emisi Kendaraan
  • Menghemat energi
  • Mulai dari dalam Rumah

Saat ini solusi bisa hadir darimana saja dan dimulai dari diri sendiri. Bagi industri, solusi pencegahan pencemaran lingkungan bisa dilakukan dengan selalu memonitoring hasil keluaran dari aktivitas industri. Jika memiliki cara menggunakan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, sebaiknya industri menggunakan energi tersebut.

Anda juga bisa melakukan monitoring udara dengan melakukan pengujian udara yang bisa dilakukan dengan menggandeng Laboratoriu Lingkungan seperti A3 Laboratories untuk melakukan pengujian udara sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dapatkan informasi detail dengan menghubungi tim A3 Laboratories.

Memahami KUDR Adalah pemantau kualitas udara di dalam ruangan.

KUDR Adalah: Sejarah, Penyebab, dan Dampak pada Pekerja

Kualitas Udara Dalam Ruang (KUDR) adalah kualitas udara ada dalam rumah/ruang/gedung/ tempat kerja yang terjadi karena pencemaran maupun kondisi yang buruk, hingga menimbulkan ketidaknyamanan kerja dan masalah kesehatan bagi pekerja. Manajemen Perusahaan maupun industri harus memahami mengenai kondisi KUDR di dalam gedung maupun ruang kerja untuk mengurangi risiko masalah kesehatan dalam ruangan.

Sering sekali banyak dari kita semua beranggapan bahwa polusi dan pencemaran udara hanya terjadi di luar ruangan. Padahal ada cukup banyak polusi udara yang terjadi di sekitar kita, salah satunya mengenai polusi dalam ruangan atau yang sering disebut dengan KUDR.

Mengutip dari Cpsc.gov bahwa ada banyak penelitian yang mengungkapkan udara dalam ruang dapat lebih tercemar daripada udara di luar ruangan. Terutama terjadi di kota-kota besar maupun area industri. Tentu ini mengejutkan kita semua, tempat yang kita anggap cukup aman ternyata menjadi tempat yang tidak aman untuk kita.

Kondisi KUDR akan sangat ditentukan dengan suhu, kelembaban, kadar oksigen, dan kadar kontaminan udara. Tentu ini perlu dilakukan monitoring dan pengujian. Bagi industri yang ingin melakukan pengujian KUDR perlu menggandeng Laboratorium Lingkungan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi.

Sejarah KUDR

Bagaimana sejarah kemunculan KUDR di dunia? Kondisi ini terjadi setelah munculnya masalah publik yang cukup penting setelah adanya implementasi konservasi energi bangunan yang terjadi karena embargo minyak pada 1973. di era ini banyak bangunan yang dibangun dengan mengurangi laju aliran udara luar dan konstruksi yang lebih ketat untuk mengurangi konsumsi energi pemanasan dan pendinginan.

Selain itu, mengutip dari Muhyidin.id, adanya peningkatan dalam penggunaan bahan bangunan sintetis, penggunaan peralatan kantor menyebabkan tingkat senyawa lebih tinggi pada persyaratan bangunan yang ketat. Meningkatnya kesadaran publik akan masalah kesehatan, penyakit Leoginela, dan kurang toleransi dengan asap tembakau menimbulkan masalah baru dalam KUDR.

Sehingga saat ini, setiap gedung dan bangunan perlu memperhatikan kondisi aliran udara luar yang lebih tinggi. Agar membuat para pekerja yang ada di dalamnya merasa lebih aman dan sehat.

Penyebab KUDR Adalah

Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya, darimana sumber pencemar KUDR. KUDR adalah bagaimana industri, manajemen, atau perusahaan memantau kualitas kondisi udara di dalam ruang. Banyak masalah muncul dari KUDR diakibatkan dari kondisi ventilasi rumah dan gedung yang tidak mampu membawa udara luar yang baik untuk membawa polutan keluar ruangan. Tingkat suhu dan kelembaban yang tinggi juga menimbulkan konsentrasi polutan yang meningkat.

Sumber Polutan KUDR

Darimana polutan KUDR yang muncul di dalam ruangan? Sumber udara muncul dari pembakaran seperti minyak, gas, minyak tanah, batubara, kayu, dan produk tembakau. Selain itu, bahan bangunan yang sudah rusak, bahan yang mengandung asbes, karpet basah, lembab, atau lemari yang terbuat dari kayu.

Selain itu produk pembersih dan perawatan ruangan juga menjadi penyumbang polutan KUDR. Sistem pemanas dan pendingin sentral  maupun perangkat kelembapan. Setiap sumber bergantung pada berapa banyak polutan yang tercemar serta seberapa berbahaya emisi tersebut

Mesin-mesin industri yang ada di dalam Pabrik ataupun lokasi industri juga menjadi bagian penyumbang polutan pada KUDR. Konsentrasi polutan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama di dalam ruangan. Oleh sebab itu, perlu adanya laju aliran udara yang baik di lokasi industri, yang akan membantu industri menekan kondisi kualitas udara di dalam ruang.

Infographic KUDR adalah untuk mempermudah Anda memahami

Parameter

Dalam menguji Kualitas Udara Dalam Ruang atau KUDR adalah dengan melihat parameter uji yang telah ditetapkan. Ada beberapa parameter yang menjadi acuan KUDR, yaitu:

Suhu/Temperatur Udara

Suhu ruangan memiliki peran penting dalam menjaga kondisi tubuh pekerja. Suhu disesuaikan dalam kondisi pekerjaan. Apakah pekerja bekerja di tempat yang panas atau pekerja bekerja di tempat yang dingin. Setiap kondisi ruangan perlu penyesuaian suhu tersebut.

Dalam pengukuran suhu udara pada KUDR adalah dengan melakukan penilaian suhu, biasanya dibedakan menjadi dua yaitu suhu basah, jika udara mengandung uap air dan suhu kering bilamana udara ruangan tidak mengandung uap air. Untuk mengetahui kondisi suhu, perlu menggunakan termometer sensor. Bagi pekerja, suhu normal dalam kondisi kering 22°C-25°C. Jika pekerja dengan beban kerja ringan suhu antara 20°-25°C.

Penetapan suhu dilakukan dengan memperhitungan kondisi iklim di masing-masing wilayah industri. Perubahan suhu yang terjadi lebih dari 7°C secara tiba-tiba dapat menyebabkan pengerutan saluran darah pada manusia.

Kelembaban Udara

KUDR adalah cara untuk menghitung kelembaban udara yang dihitung berdasarkan suhu basah dan kering. Sehingga kedua parameter ini sangat berkaitan. Suhu dan kelembaban akan menjadi bagian penting dalam memberikan kenyamanan kepada para pekerja, namun bisa juga memperburuk kondisi udara ruangan.

Kelembaban dibawah 20% dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir membran. Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme dan pelepasan formaldehid dari material bangunan.

Agar para pekerja nyaman, jika kelembaban udara relatif sekitar 65% sangat diperlukan Air Conditioner (AC).

Berdasarkan SNI 16-7063-2004 Nilai Ambang Batas (NAB) Iklim Kerja Panas dengan indeks Suhu Basa dan Bola berkisar :

  1. Beban kerja ringan : 30,0°C
  2. Beban kerja sedang : 26,7°C
  3. Beban kerja berat : 25°C

Pengendalian iklim kerja panas diakukan dengan mengatur waktu kerja sehubungan dengan tingkat paparan iklim kerja panas seperti pada tabel berikut :

Pengaturan waktu Kerja setiap jam ISBB (°C)
Waktu Kerja Waktu Istirahat Beban Kerja
Ringan Sedang Berat
75%

50%

25%

25%

50%

75%

30,6

31,4

32, 2

28,0

29,4

31,1

25,9

27, 9

30,0

Kecepatan Aliran Udara

Kecepatan aliran udara dipengaruhi oleh gerakan dan pergantian udara dalam ruang. Besar kecepatan udara nyaman, sekitar 0,15-1,5 m/detik. Sedangkan udara kurang dari 0,1 m/detik atau lebih rendah membuat suasana ruangan tidak nyaman. Hal ini dikarenakan tidak ada gerakan udara, kecepatan udara yang terlalu cepat juga membuat tarikan dingin atau kebisingan di dalam ruangan.

Kebersihan Udara

Kebersihan udara berkaitan dengan kontaminasi udara baik kimia maupun mikrobiologi. Sehingga industri perlu mengetahui sistem ventilasi AC umumnya dilengkapi saringan udara untuk mengurangi atau menghilangkan masuknya zat-zat berbahaya ke dalam ruangan.

Bau

Bau dapat menjadi sinyal hadirnya zat kimia berbahaya seperti Hidrogen Sulfida, Amonia, dll. Bau juga bisa bersumber dari proses biologi oleh mikroorganisme. Ruangan lembab dengan suhu tinggi dan aliran udara tenang biasanya menebarkan bau kurang sedap karena adanya pembusukan mikroorganisme.

Kualitas Ventilasi

Kualitas Ventilasi juga menjadi bagian dari KUDR. Pada ventilasi telah ditetapkan standar oleh WHO. Jika luas ventilasi ruangan kurang dari 10% atau ventilation rate kurang dari 20 CFM OA memberikan risiko besar terhadap Sick Building Syndrome (SBS). Sedangkan yang terbaik adalah dalam suatu ruangan 25-50 CFM OA per penghuni.

SBS adalah efek yang ditimbulkan dari kualitas ventilasi yang buruk menyebabkan gangguan kesehatan dan kenyamanan akut terkait waktu yang dihabiskan dalam gedung. Fungsi dari ventilasi dalam lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengatur kondisi kenyamanan ruangan, ruangan secara alami didapatkan dengan jendela terbuka yang mengalirkan udara luar ke dalam ruangan.

Pencahayaan

Pencahayaan menjadi parameter dalam KUDR dan juga persyaratan K3 dalam perusahaan. Sistem pencahayaan bersumber dari dua macam, sistem pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan penting berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme dalam ruangan. Sinar matahari dapat membunuh kuman-kuman yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Kadar Debu/Partikulat

Partikulat memiliki kadar yang cukup kecil dan tidak terlihat oleh mata dan dapat dihirup oleh manusia.  Sumber utama dari partikulat bisa bersumber dari asap rokok, selain itu juga bersumber dari alat pembakaran, material asbes, dan partikulat rumah. Penggunaan aerosol spray dan kerusakan komponengedung juga menjadi sumber partikulat. Di perkantoran sumber partikulat juga bersumber dari mesin fotocopy di udara.

Itulah beberapa parameter yang menjadi acuan KUDR. Hal tersebut menjadi KUDR sebagai penilaian terhadap setiap parameter dari sumber kualitas udara.

Keluhan Kesehatan KUDR

KUDR yang buruk tentu akan menyebabkan berbagai jenis penyakit yang akan menimpa pekerja. Mengutip dari Epa.gov paparan dari kualitas udara yang buruk dapat dirasakan secara langsung maupun setelah bertahun-tahun.

Dampak Langsung

Dampak langsung dari KUDR adalah iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala, pusing, hingga kelelahan. Inilah dampak jangka pendek yang bisa segera di obati. Penyakit parah yang bisa langsung menyerang pekerja adalah asma.

Reaksi langsung yang terjadi tergantung dari berbagai faktor pada pekerja, seperti usia maupun riwayat penyakit yang ada di pekerja. Pada beberapa kasus, seseorang menyadari bahwa dirinya terkena paparan udara buruk bisa terjadi pada kepekaan masing-masing. Sebagian orang dapat lebih peka terhadap polutan yang bersifat biologis maupun kimia setelah terpapar secara berulang dan dalam paparan tinggi.

Sedangkan efek langsung yang terjadi adalah flu atau penyakit virus lainnya, hal ini sulit di deteksi. Karena bisa jadi, hal tersebut disebabkan oleh gejala lainnya.

Dampak Jangka Panjang

Dampak jangka panjang dari KUDR adalah penyakit pernafasan, jantung dan kanker, secara fatal. Sangat bijak apabila kualitas udara dalam ruangan di rumah ataupun kantor perlu dilakukan monitoring ataupun kontrol secara rutin untuk mencegah hal ini.

Paparan pada KUDR dalam jangka panjang bisa menyebabkan kondisi vatal, dan sering sekali muncul konsentrasi paparan yang diperlukan untuk menghasilkan gangguan kesehatan tertentu. Setiap individu juga dapat bereaksi secara berbeda terhadap polutan dari KUDR. Sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak paparan tersebut.

Solusi

Bagaimana solusi KUDR adalah dengan melakukan kontrol terhadap hal-hal yang membuat kualitas udara dalam ruang terkontaminan. Jika memang ditemukan persoalan, perlu dibagi dari setiap parameter yang ada dan disesuaikan dari parameter.

Pastikan ruangan memiliki aliran udara yang maksimal, untuk mengeluarkan polutan ataupun kontaminan yang ada di dalam ruangan. Pastikan setiap alat yang membantu mengurangi polutan bekerja dengan baik dan melakukan pembersihan dan perbaikan secara optimal.

Jika ada alat yang berjamur ataupun rusak, segera ganti dengan alat baru untuk mendapatkan hasil maksimal untuk ruangan Anda. Perhatikan juga suhu dan kelembaban udara di ruangan agar pekerja selalu merasa nyaman dalam bekerja.

Melakukan evaluasi KUDR adalah tugas setiap manajemen perusahaan. Evaluasi bisa dilakukan juga dengan melakukan pengujian parameter dengan menggandeng Laboratorium Lingkungan seperti A3 Laboratories. Laboratorium Lingkungan yang telah tersertifikasi untuk melakukan pengujian lingkungan dan sebagai Perusahaan Jasa K3. Hubungi tim A3 Lab untuk Konsultasi.

Pengertian Pupuk, Jenis, dan Kandungan

Pupuk selalu menjadi bagian penting bagi tanaman. Keberadaan pupuk akan membantu meningkatkan kesuburan alami tanah atau mengganti unsur kimia yang diambil dari tanah oleh tanaman sebelumnya. Pupuk pun memiliki banyak jenis dan kandungan yang berbeda-beda. Kali ini, kita akan mencoba untuk membahas pengertian pupuk, jenis, dan kandungan.

Dengan tambahan pupuk, tanaman akan lebih mampu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas. Ketika tanaman diberikan pupuk maka tanah penopang akan menyediakan senyawa dalam jumlah yang cukup dan keseimbangan yang tepat karena adanya faktor-faktor lain. Seperti cahaya, kelembaban, suhu, dan struktur tanah.

Selain itu, bagi industri, kandungan dalam pupuk menjadi concern untuk mendapatkan izin edar penjualan pupuk ke para petani. Oleh sebab itu, isi kandungan pupuk perlu melakukan pengujian secara akurat di Laboratorium Pengujian Pupuk.

Pengertian Pupuk

Menelisik mengenai definisi pupuk, A3 Laboratories telah mencari berbagai sumber berkaitan dengan definisi pupuk itu sendiri.

Mengutip dari Byjus.com, pupuk adalah bahan tambahan yang diberikan pada tanaman untuk meningkatkan produktivitasnya. Digunakan oleh Petani untuk meningkatkan hasil panen. Karena pupuk memiliki kandungan unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Seperti nitrogen, kalium, fosfor, dan magnesium.

Penerapan Pupuk yang Tepat

Pengertian Pupuk dan cara pemupukan yang tepat

Source: Croplife.com

Penerapan pupuk tanaman harus dilakukan dengan tepat atau bahasa yang dikenal oleh petani adalah berimbang. Hal ini sejalan dengan penerapan konsep “Pemupukan Berimbang” yang dikenalkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pertanian.

Pemberian pupuk secara berimbang dilakukan dengan langkah-langkah

  • Tepat waktu
  • Tepat Jenis
  • Tepat Dosis
  • Tepat Cara
  • Tepat Lokasi

Dengan cara tersebut akan membantu peningkatan produksi dari tanaman. Tetapi penerapan Pemupukan Berimbang harus juga dilakukan dengan metode lain pada tanaman, seperti; pengelolaan air, pengendalian hama, dan penggunaan varietas unggul, dan cara lainnya.

Pemupukan secara berimbang juga melindungi tanah dari kerusakan yang lebih parah akibat dari penggunaan pupuk itu sendiri.

Jenis-Jenis Pupuk

Setelah mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk melakukan pemupukan, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis pupuk yang ada di pasaran saat ini.

Pupuk dibagi berdasarkan asal, senyawa, kandungan unsur hara, bentuk fisik, aplikasi, dan cara melepaskan unsur haranya.

Berdasarkan Asal

  1. Pupuk Alam (Organik) : Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari pelapukan yang berasal dari alam seperti tanaman, hewan, kotoran ternak, dan sejenisnya. Pupuk alam atau organik umumnya dikenal juga sebagai pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk guano.
  2. Pupuk Buatan (An-Organik) : Pupuk yang di produksi secara massal oleh industri yang khusus dalam pembuatan pupuk. Pembuatan pupuk jenis ini dilakukan dengan mencampur bahan-bahan kimia (anorganik) dengan tingkat kadar hara yang tinggi. Seperti ; pupuk Urea, TSP, dan Pupuk ZA

Berdasarkan Bentuk

Jenis pupuk juga dibagi berdasarkan dari bentuk pupuk tersebut, yaitu:

  1. Pupuk Padat : Merupakan pupuk yang memiliki bentuk padat. Rata-rata jenis pupuk ini memiliki unsur hara makro. Contoh dari pupuk ini adalah pupuk Tablet, Briket, dan pupuk Granul.
  2. Pupuk Cair : Seperti namanya, pupuk cair memiliki bentuk cair. Bahan yang digunakan dalam membuat pupuk jenis ini, umumnya sama. Tetapi saat pengolahan ditambahkan air, sehingga memiliki bentuk cair.

Berdasarkan Penggunaan atau Pengaplikasian

Pupuk dibagi berdasarkan dengan penggunaan. Pupuk jenis ini terdiri dari dua jenis:

  1. Pupuk Daun : Pupuk yang di aplikasikan dengan cara menyemprotkan pupuk ke area sekitar daun tanaman. Umumnya jenis pupuk ini memiliki kandungan unsur hara mikro.
  2. Pupuk Akar : pupuk yang diaplikasikan dengan cara menyebar atau dibenamkan di sekitar tanah tanaman, agar mudah terserap oleh akar. Kebanyakan pupuk akar memiliki kandungan unsur hara makro.

Berdasarkan Pelepasan Unsur Hara

Berdasarkan pelepasan pada unsur hara:

  1. PupukFast Release : Pupuk yang memiliki pelepasan unsur hara secara cepat agar mampu terserap oleh tanaman lebih cepat.
  2. Pupuk Slow Release: Pupuk yang mampu melepaskan unsur hara secara lambat. Hal ini dikarenakan agar pupuk terserap secara bertahap oleh tanaman.

Berdasarkan Macam Unsur Hara

  1. Pupuk Mikro : Memiliki kandungan unsur hara mikro.
  2. Pupuk Makro : Memiliki kandungan unsur hara makro
  3. Pupuk Mikro & Makro : Memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro

Berdasarkan Reaksi Fisiologi

Reaksi fisiologi umumnya akan terdiri dari reaksi pH pada pupuk yang akan membantu tanaman dalam mengatur pH tanah.

  1. Pupuk Asam : Pupuk asam akan meningkatkan kemasaman tanah dan menurunkan pH tanah. Jenis pupuk ini umumnya adalah pupuk ZA atau Ammonium Sulfat.
  2. Pupuk Basa : Jenis pupuk yang membuat tanah lebih basa dan meningkatkan pH tanah. Contoh pupuk basa adalah natrium nitrat.
  3. Pupuk Netral : Pupuk yang tidak menyebabkan perubahan kemasaman dan kebasahan tanah. Contoh : Pupuk basa adalah ammonium nitrat.

Kandungan Pupuk

Apa saja Kandungan Pupuk

source: Worldbank.org

Pupuk memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tetapi, tidak semua tanaman membutuhkan pupuk. Karena tanaman mampu mengambil unsur hara yang tersedia di alam. Pada dasarnya pupuk pun tidak mampu menyediakan seluruh unsur hara untuk tanaman. Hanya sebagian saja, seperti :

Nitrogen (N)

Nitrogen akan merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Dengan adanya nitrogen tanaman akan :

  • Lebih hijau
  • Mempercepat pertumbuhan
  • Menambah kandungan protein

Phospor (P)

Unsur hara lainnya yang penting dan sangat diperlukan oleh tanaman adalah Phospor. Keberadaan phospor sebagai penyedia dan kekuatan metabolisme tanaman. Adanya Phospor, tanaman akan :

  • Pertumbuhan akar yang baik
  • Tanaman lebih kebal dari penyakit
  • Mempercepat pertumbuhan tunas dan bunga
  • Meningkatkan hasil dan jumlah buah

Kalium (K)

Kandungan unsur hara lain yang ada di dalam pupuk adalah Kalium. Kalium memiliki banyak manfaat terhadap tanaman, seperti:

  • Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman
  • Meningkatkan mutu hasil (Rasa buah yang lebih enak)
  • Menambah daya tahan tanaman terhadap hama

Magnesium (Mg)

Keberadaan magenesium pada tanaman membantu tanaman menyerap oksigen lebih baik saat proses fotosintesis. Unsur ini sangat dominan kehadirannya di daun, seperti:

  • Pembentukan Zat Hijau
  • Membantu tanaman dalam proses metabolisme
  • Membantu distribusi karbohidrat dalam tanaman

Pentingnya Pupuk

Keberadaan pupuk memang tidak dapat menunjang secara keseluruhan unsur hara yang tersedia di alam. Tetapi unsur hara pada pupuk dapat membantu tanaman untuk mendapatkan beberapa unsur hara yang telah berkurang di alam disebabkan oleh:

  • Hama
  • Penurunan kesuburan tanah
  • Memperkuat kualitas tanaman

Oleh karna itu, keberadaan pupuk sangat penting untuk Anda manfaatkan bagi tanaman. Memilih pupuk pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda perlu melakukan pengecekan unsur hara yang terkandung di dalam pupuk tersebut.

Bagaimana cara mengecek kandungan pupuk? Tentu perlu melakukan uji kandungan pupuk di Laboratorium. A3 Laboratories telah menyediakan layanan pengujian pupuk yang telah terakreditasi untuk membantu para pengusaha dan petani dalam memillih pupuk yang tepat yang beredar di pasar.

Ingin melakukan uji pupuk? Langsung saja isi form di layanan Pengujian Pupuk A3 Laboratories.

PENERAPAN INDUSTRIAL HYGIENE YANG TEPAT DAN EFEKTIF

Penerapan Industrial Hygiene: Bantu Karyawan Nyaman dan Tenang Saat Bekerja

Perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban untuk memberikan upah, cuti, pelatihan serta pengembangan kepada karyawan. Setiap perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bagi seluruh pekerja, dari staf paling bawah hingga posisi paling tinggi. Hal inilah yang sering disebut dengan Industrial Hygiene. Bagaimana penerapan industrial hygiene yang tepat?

Bahkan tanggung jawab industrial hygiene juga dilakukan terhadap masyarakat di sekitar area industri atau perusahaan yang melakukan aktivitas yang menimbulkan paparan kimia, fisika, dan biologi yang mengganggu kesehatan ataupun keselamatan setiap individu.

Tanggung jawab tersebut harus dilakukan oleh industri dengan penerapan industrial hygiene di tempat kerja, atau area lingkungan pekerjaan baik itu Pabrik maupun Kantor. Industrial hygiene perlu diterapkan oleh seluruh Perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun perusahaan besar yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan dan keselamatan para pekerjanya maupun masyarakat sekitar. 

Bagi Perusahaan, penerapan industrial hygiene tidak akan merugikan perusahaan. Melainkan akan cukup menguntungkan. Karena perusahaan bisa mengurangi risiko cedera maupun gangguan kesehatan bagi karyawan yang bisa menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya pengobatan hingga kehilangan waktu pekerja, dalam jangka panjang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja akan memberikan keuntungan yang besar.

Definisi

Apa sebenarnya industrial hygiene dan mengapa hal ini penting? Lab.id akan mengambil definisi industrial hygiene dari beberapa sumber, pertama pengertian dari Harvard School of Public Health dan The Occupational Safety and Health Administration (OSHA)

Menurut Harvard School Public Health bahwa Industrial Hygiene berkaitan dengan proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian pemicu ataupun bahaya di lokasi kerja yang akan berdampak pada kesehatan pekerja maupun masyarakat sekitar.

Sedangkan OSHA mendefinisikan industrial hygiene sebagai ilmu dan seni yang ditujukan untuk mengantisipasi, mengenali, dan mengendalikan berbagai faktor lingkungan atau tekanan yang timbul di area kerja yang berdampak pada penyakit, gangguan kesehatan, dan kesejahteraan. Tentu hal ini akan berdampak pada kenyamanan pekerja dan masyarakat.

Sejarah

Bagaimana industri hygiene muncul? Apakah ada setelah munculnya Revolusi Industri sekitar abad ke 18? Ternyata OSHA mencatat bahwa Industrial Hygiene sudah ada sejak abad keempat Sebelum Masehi. Ternyata hal ini sudah lama? Bagaimana itu bisa terjadi?

Pada saat itu, seorang Dokter Yunani bernama Hippocrates menerbitkan sebuah penelitian yang membahas mengenai kesehatan para pekerja tambang dan bahaya yang muncul. Lalu, hasil penelitian tersebut disempurnakan oleh Pliny the Elder seorang Cendekiawan Romawi pada abad pertama Masehi. 

Dalam karyanya, Pliny mencatat efek kesehatan yang merugikan dari paparan belerang dan seng, dan mungkin mengembangkan peralatan perlindungan diri awal, yaitu masker wajah dari kandung kemih hewan. 

Di tahun 1700 seorang dokter asal Italia, Bernardo Ramazzini yang sering disebut sebagai bapak kedokteran industri menerbitkan panduan lengkap untuk kesehatan pekerja di tempat kerja yang disebut dengan “The Diseases of Workmen”. Dimana karya tersebut menjadi bagian untuk melegitimasi industrial hygiene secara global.

Di Abad ke 18, semakin banyak para ahli medis yang peduli terhadap kesehatan masyarakat. Seorang ahli bedah asal Inggris Percivall Pott yang cukup berpengaruh di bidang industrial hygiene. Penelitiannya tentang bahaya jelaga cerobong asap membuat Pemerintah Inggris akhirnya mengesahkan Undang-Undang Cerobong Asap di 1788. UU ini mengkatalisasi penciptaan dan penerapan perlindungan industri di Seluruh Eropa.

Bagaimana di Indonesia? Mengutip dari Unida Gontor, industrial hygiene di Indonesia telah ada sejak 1930  dengan dikeluarkannya mijn politie reglement. Setelah itu, terbentuklah Hiperkes (Higiene Pekerja dan Kesehatan) di 1968 bersamaan dengan terbitnya UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

Tujuan

Tujuan Penerapan Industrial Hygiene yang tepat

Apa tujuan dari penerapan industrial hygiene di Industri? Tetapi masih banyak industri yang mengabaikan dan tidak mempedulikan hal ini? Mari kita ulas mengenai tujuan dari penerapan industrial hygiene itu sendiri. 

Kemajuan teknologi membuat banyak perusahaan lebih cepat dalam melakukan produksi. Alih-alih menggunakan tenaga manusia secara langsung, seiring berkembangnya teknologi alat-alat produksi pun muncul. Dibalik itu semua, terdapat sejumlah risiko dan banyaknya kecelakaan kerja. 

Menurut Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di 2022 jumlah kecelakaan kerja sebanyak 265.334, jumlah tersebut naik 13,26% dibandingkan 2021 sebanyak 234.270 kasus. Tentu dari angka tersebut, perlu dilakukan kontrol dan pengawasan lebih ketat mengenai industrial hygiene di area kerja.

Industrial hygiene berfokus untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan para pekerja dengan penerapan kontrol yang efektif dari bahaya di area kerja. Sehingga membantu melindungi karyawan dari cedera, gangguan kesehatan, keselamatan, dan stres. 

Jika perusahaan menerapkan industrial hygiene dengan tepat, perusahaan akan mampu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi pekerja. Hal ini akan membuat pekerja merasa aman, nyaman, dan terlindungi saat bekerja. 

Penerapan Industrial hygiene memang perlu dilakukan bersama-sama dengan Perusahaan Penyedia Jasa K3 (PJK3). Industri perlu mengundang PJK3 untuk mengetahui apakah sudah melakukan penerapan yang tepat atau belum berkaitan dengan industrial hygiene.

Potensi Bahaya Industrial Hygiene

Penerapan Industrial hygiene sebagai salah satu langkah untuk melakukan evaluasi dan mengontrol sumber bahaya terhadap kesehatan. Ada 7 elemen yang perlu diketahui dalam mengenali bahaya kesehatan, yaitu:

  1. Bahan Baku/Intermediate/Finish Goods
  2. Proses
  3. Pola Paparan
  4. Kontrol
  5. Bukti Paparan
  6. Sumber Informasi
  7. Catatan/Record

Penjelasan lengkap mengenai ke tujuh elemen potensi bahaya pada industrial hygiene akan dibahas pada artikel lain. 

Prinsip/Program Industrial Hygiene

Para ahli kesehatan dan perusahaan PJK3 seperti A3 Laboratories memiliki pengalaman dalam penerapan industrial hygiene akan memberikan solusi terbaik dari penerapan di Industri. Prinsip dasar dari penerapan industrial hygiene akan melakukan penilaian risiko untuk melakukan pencegahan. Berikut 5 Prinsipnya:

Antisipasi

Industri bisa melakukan antisipasi terhadap bahan kimia, bahan berbahaya, tindakan perlindungan, maupun pencegahan keselamatan. Perusahaan perlu memberikan kemudahan akses pekerja untuk mendapatkan informasi mengenai bahan atau alat yang akan mereka hadapi ditempat kerja. 

Rekognisi

Perusahaan perlu memiliki sistem untuk melakukan analisis kepada pekerja yang menyelesaikan pekerjaan yang menghadapi bahan-bahan berbahaya, dan dampak paparan yang bisa saja mengenai para pekerja. 

Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap adanya paparan atau tidak. Aktivitas evaluasi tidak bisa dilakukan oleh pihak internal dari industri, melainkan perlu menggandeng pihak ketiga seperti PJK3 evaluasi industrial hygiene. 

Kontrol

Menurut OSHA ada 3 cara utama meminimalisir paparan bahaya kerja terhadap karyawan, yaitu:

Kontrol Teknik : Bertujuan mengurangi bahkan menghilangkan paparan bahaya dari sumber, hingga melakukan isolasi terhadap karyawan yang telah beraktivitas di ruang yang terpapar bahaya. 

Kontrol Praktik Kerja : Cara ini dilakukan dengan meminta para pekerja untuk taat terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, sehingga meminimalisir paparan.

Kontrol Administratif: Memberikan SOP yang ketat, ketika ada aktivitas yang mimiliki paparan tinggi.

Konfirmasi

Prinsip terakhir dalam industrial hygiene adalah memeriksa apakah setiap langkah-langkah yang dilakukan sudah berdasarkan prosedur yang ada. Industri perlu menerapkan tindakan korektif untuk melengkapi aktivitas industrial hygiene. 

Industrial Hygiene Monitoring Plan

Monitoring Penerapan Industri Hygiene

Bagaimana melakukan monitoring plan industrial hygiene? Monitoring plan dalam industrial hygiene merupakan sebuah dokumen yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap risiko kesehatan di area kerja dan melakukan evaluasi dampak terhadap para pekerja. Serta bagaimana meminimalisir bahaya yang terjadi tersebut.

Monitoring plan industrial hygiene harus berisi informasi yang relevan mengenai setiap bahaya yang teridentifikasi di lokasi kerja seperti sumber, tingkat keparahan, tindakan pengendalian, dan lain-lain. Selain itu, mencakup rencana tanggap darurat dalam menghadapi kondisi darurat yang mungkin saja terjadi.

Komponen Industrial Hygiene:

Pemantauan Udara : Tahapan untuk mengetahui dan mengukur pencemaran udara dengan menilai dari parameter-parameter yang dianjurkan. 

Pengujian Individu: Langkah ini dilakukan untuk melakukan pemeriksaan tingkat paparan bahan kimia atau zat lain yang mungkin masuk ke dalam tubuh pekerja melalui pernafasan, makanan, dan kontak kulit. 

Penilaian Bahaya Kesehatan 

Pada tahap ini, menentukan berbagai paparan yang dialami oleh seseorang dari waktu ke waktu dan melakukan penilaian apakah ada risiko efek kesehatan dalam jangka panjang. 

Monitoring plan industrial hygiene harus disiapkan secara komprehensif untuk memastikan keselamatan para pekerja. Cara ini membantu mengurangi terjadinya gangguan kesehatan maupun kecelakaan di tempat kerja. 

Kesimpulan

Penerapan industrial hygiene di industri memiliki peran penting untuk menjaga kondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja. Setiap industri perlu menjalankan industrial hygiene di area kerja sesuai dengan regulasi yang berlaku. Bahkan setiap industri perlu melakukan monitoring plan, menjalankan prinsip industrial hygiene dengan benar dan tepat untuk keamanan dan keselamatan para pekerja.

Jika industri Anda membutuhkan layanan untuk melakukan evaluasi Industrial hygiene, Anda bisa menggunakan layanan PJK3 dari PT Advanced Analytics Asia Laboratories yang telah ditunjuk sebagai PJK3. Dapatkan informasi tentang kami di layanan Industrial Hygiene.

 

Sumber: 

https://publichealth.tulane.edu/blog/what-is-industrial-hygiene/

https://safetyculture.com/topics/industrial-hygiene/

https://www.safeopedia.com/definition/5935/industrial-hygiene-monitoring