Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH₃. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas. Walaupun senyawa ini memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Karakteristik dari senyawa ini adalah tidak berwarna, bening namun mengeluarkan bau yang cukup menyengat.
Zat NH3 biasanya digunakan sebagai obat obatan, bahan campuran pupuk urea (CO(NH2)2) dan ZA (Zwvelamonia) ((NH4) 2SO4), bahan pembuatan amonium klorida(NH4Cl)pada baterai, asam nitrat (HNO3), zat pendingin, membuat hidrazin (N2H4)sebagai bahan bakar roket, bahan dasar pembuatan bahan peledak, kertas pelastik, dan detergen dan jika dilarutkan kedalam air maka zat tersebut akan dapat menjadi pembersih alat perkakas rumah tangga.
Risiko terkena penyakit akibat senyawa NH3 biasanya akibat paparan berlebih pada tubuh baik dalam waktu singkat atau dalam jangka waktu yang lama. NH3 dapat langsung memberikan efek jika terpapar pada kulit luar, bagian mata hingga pernapasan pada manusia.
Bahaya Pada Saluran Pernapasan (Terhirup)
Menghirup NH3 dalam konsentrasi rendah dapat mengiritasi jalur napas sehingga menyebabkan batuk batuk. Namun dalam konsentrasi tinggi, gas NH3 berisiko menyebabkan luka bakar langsung pada saluran hidupng, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saluran napas berupa edema bronkiolar dan alveolar, yang mengakibatkan sesak napas parah hingga dapat terjadinya gagal pernapasan.
Bahaya Pada Kontak Kulit dan Mata (Sentuhan)
Paparan NH3 dalam konsentrasi rendah dalam bentuk gas atau cair langsung pada mata dan kulit dapat menyebabkan iritasi (mata merah atau ruam pada kulit). Dalam konsentrasi tinggi, paparan NH3 cair pada kulit dapat menyebabkan cedera permanen dan luka bakar serius. Kontak dengan amonia cair juga dapat menyebabkan radang dingin (frostbite) pada kulit.
Bahaya Pada Sistem Pencernaan (Tertelan)
Mual, muntah dan sakit perut adalah gejala umum setelah menenlan amonia baik secara sengaja atau tidak. Pada kasus yang jarang, sengaja menelan konsentrat amonia 5-10% menyebabkan luka bakar parah pada rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan dan lambung.
Bahaya Jika Keracunan
Mual, muntah dan sakit perut adalah gejala umum setelah menenlan amonia baik secara sengaja atau tidak. Menelan amonia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keracunan sistemik dengan gejala khas berupa kejang-kejang dan bahkan bisa koma.
Perusahaan yang bergerak pada produksi bahan peledak, kertas pelastik, dan detergen atau produksi lain yang menggunakan bahan dasar amonia wajib melakukan pengujian dan monitoring untuk mengetahui kadar amonia pada perusahaan tersebut berada pada ambang batas normal atau tidak setidaknya 6 bulan sekali.
Selain itu, laporan hasil pengujian harus disampaikan kepada pihak berwajib seperti Dinas Kesehatan Lingkungam Hidup (DLHK) guna meninjau apakah perusahaan tersebut mash dapat beroperasi atau tidak.
Pengujian dan monitoring Amonia dapat dilakukan oleh laboratorium lingkungan yang telah mengantongi sertifikasi dari lembaga KAN seperti pada PT Advanced Analytics Asia Laboratories yang telah megantongisertifikasi KAN No. LP-1285-IDN sebagai laboratorium lingkungan.
sumber : Wikipedia & Hallo Sehat
Related