Mengenal Karakteristik Limbah Cair, Nomor 3 Paling Sering Ditemui!

Limbah Cair merupakan hasil kegiatan atau proses pengolahan dari suatu industri yang bersifar cair. Keberadaannya merupakan polutan yang harus diolah dengan baik sehingga tidak melewati batas ambang baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Karakteristik limbah cair terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya karaketeristik fisik, kimia dan biologis. Mari kita simak informasinya.

Karakteristik Fisik

1. Warna

Air bersih pada umumnya tidak memiliki warna atau biasa disebut ‘bening’. Karena adanya aktivitas penambahan jumlah polutan dalam air, membuat warna limbah berubah dari yang berwarna abu-abu hingga kehitaman

2. Bau

Salah satu parameter yang bersifat subektif dalam karakteristik limbah cair adalah Bau. Bau disebabkan adanya zat zat organik yang terurai dalam limbah dan mengeluarkan zat zat seperti sulfida dan amoniak yang cukup berbahaya.

3. Total Suspended Solid (TSS)

Total Suspended Solid adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air berupa komponen biotik (fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi,dll), ataupun komponen abiotik (detritus dan partikel-partikel anorganik)

4. Kekeruhan

Selain warna, tingkat kekeruhan dari karakteristik limbah cair juga menjadi parameter yang perlu diperhatikan. Kekeruhan pada limbah cair berasal dari sisa sisa bahan industri, protein dan ganggang ada pada limbah.

5. Temperatur

Temperatur menjadi parameter yang penting dikarenakan adanya efek pada reaksi kimia, laju reaksi dan penggunaan air dalam kehidupan sehari hari. Biasanya, limbah cair memiliki temperatur yang cenderung hangat mengarah ke panas.

6. Total Solid (TS)

karakteristik limbah cair juga terdapat pada Total Solid yang merupakan padatan didalam air, terdiri dari bahan organik maupun anorganik yang larut, mengendap, atau tersuspensi dalam air.

Karakteristik Kimia

1. Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Biochemical Oxygen Demand merupakan kadar oksigen dalam ppm atau mg/l yang biasa digunakan untuk mengurai bahan organik oleh mikro organisme.

2. Dissolved Oxygen (DO)

Oksigen terlarut atau DO ( Dissolved oxygen ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara

3. Chemical Oxygen Demand (COD)

Chemical Oxygen Demand merupakan pengukuran oksigen equivalent dari bahan organic dan an organic dalam sampel air yang mampu di oxidase oleh bahan kimiawi pengoksidasi yang kuat seperti misal bichromat.

4. Amonia (NH3)

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH₃. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas. Persentase kadar amonia bebas meningkat dengan meningkatnya nilai pH dan suhu perairan.

Baca juga : Bahaya Amonia (NH3) Bagi Tubuh

5. pH

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen yang terlarut

6. Logam

Kadar Logam dalam limbah cair bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga diperlukan pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam berat.

7. Gas Methan

Gas Methan terbentuk akibat penguraian zat-zat organik dalam kondisi anaerob pada air limbah. Gas ini dihasilkan lumpur yang membusuk pada dasar kolam, tidak berdebu, tidak berwarna dan mudah terbakar

8. Lemak dan Minyak

Minyak dan Lemak yang terdapat dalam limbah bersumber dari industri yang mengolah bahan baku mengandung minyak bersumber dari proses klasifikasi dan proses perebusan. Limbah ini membuat lapisan pada permukaan air sehingga membentuk selaput

Karakteristik Biologi

Karakteristik biologi biasanya bertujuan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi semabai air minum dan digunakan sebagai air bersih

1. Virus

Virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup. Virus juga dapat ditemukan pada limbah cair.

2. Shigella Spp

Infeksi Shigella atau shigellosis adalah infeksi yang terjadi di saluran cerna. Infeksi ini disebabkan oleh kelompok bakteri Shigella yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan feses.

3. Salmonella Spp

Salmonella adalah genus bakteri enterobakteria Gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan demam tifoid, demam paratipus, dan keracunan makanan dan banyak ditemukan pada limbah cair.

4. Vibrio Cholera

Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk koma dan bersifat motil, memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot

5. Basillus Antraksis

Bacillus subtilis, dikenal juga sebagai hay bacillus or grass bacillus, adalah bakteri Gram-positif, katalase-positif, ditemukan di dalam tanah dan saluran pencernaan ruminansia dan manusia dan banyak dijumpai pada limbah cair

6. Mycobacterium Tuberculosa

Penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari sanatorium.

Pengolahan

Sebagaimana yang telah di informasikan sebelumnya, Limbah cair perlu diolah agar tidak melebihi kadar ambang batas yang ditetpkan dan tidak merusak alam sekitar. Pengolahan limbah cair dilakukan dalam 3 tahap yakni pengolahan fisika, kimia dan biologis.

Dalam hal ini, Industri harus bekerja sama dengan laboratorium lingkungan baik milik pemerintah maupun independen seperti PT Advanced Analytics Asia Laboratories yang telah bersertifikasi Lembaga KAN untuk dilakukan pengolahan, analisis dan monitoring limbah cair.

sumber : Wikipedia & Alodokter