Penanganan dan Monitoring Limbah Industri Semen

Penanganan Limbah Industri Semen

Penanganan dan Monitoring Limbah Industri Semen

Industri semen merupakan salah satu industri strategis nasional yang diperuntukan dalam merealisasikan program Pemerintah. Tetapi sebagai pelaku industri semen, Anda tidak boleh abai terhadap kondisi limbah industri semen yang dihasilkan dari produksi setiap harinya. Pastikan sebelum dibuang ke lingkungan, limbah sudah aman sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) atau Baku Mutu udara yang berlaku.

Saat ini hampir di seluruh provinsi memiliki pabrik semen masing-masing. Tentu keberadaan Pabrik yang dekat akan mengurangi biaya produksi dan distribusi semen ke masyarakat. Selain itu, semen akan mampu merealisasikan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah industri.

Dibalik itu semua, industri semen memberikan hal negatif bagi lingkungan, yaitu limbah semen yang dihasilkan dalam proses produksi. Hal tersebut sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar industri. Bahkan setiap tahapan produksi semen, dari penyiapan bahan baku hingga produksi memiliki dampak buruk terhadap lingkungan.

Baca Juga: Limbah Industri dan Cara Pengelolaan Limbah Industri

Proses Produksi Semen

Produksi semen akan melibatkan penambangan (mining), penghancuran (crushing), penggilingan (grinding), dari bahan mentah batu kapur dan tanah liat sebagai bahan utama pembuatan semen.

Proses tersebut menghasilkan limbah, termasuk debu yang dihasilkan dari proses penambangan dan penghancuran. Selain itu, bahan limbah industri semen terdiri dari pencampuran bahan kimia seperti hidroksida, klorida, sulfat kalium, dan natrium serta natrium karbonat sebagai padatan tersuspensi yang bervariasi dari waktu ke waktu.

Proses tersebut pun membutuhkan air, air yang tercampur bahan kimia akan merubah suhu, pH, warna, padatan tersuspensi, dan kebutuhan oksigen biologis didalamnya. 

Pada proses pengumpulan bahan baku, semen yang berbahan baku dasar adalah batu kapur akan mengeruk bukit kapur yang menjadi lokasi tambang mereka. Pengerukan yang dilakukan setiap tahun tanpa henti tentu membuat bukit kapur tersebut akan hilang yang menyebabkan rusak dan hilangnya ekosistem didalamnya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kerusakan alam dan lingkungan.

Dalam proses pembuatan semen, terdapat debu dan gas beracun. Hingga saat ini belum tersedia cara menyaring debu dan gas tersebut secara efektif untuk menurunkan kadar nitrogen oksida dan sulfur oksida yang dihasilkan. 

Jenis Limbah Industri Semen

Penanganan Limbah Industri Semen

Source: Ibef.org

Limbah terbesar yang bersumber dari industri semen adalah limbah gas dan limbah partikel yang dapat berdampak pada lingkungan, baik itu lahan, air, dan udara. 

Limbah Gas

Limbah gas yang dihasilkan industri semen menimbulkan penurunan kualitas udara. Gas yang muncul adalah CO, CO2, SO3, Hidrokarbon, dan jenis gas lainnya. Gas yang bertebaran di sekitar industri semen akan menimbulkan bau jika kadar karbon rendah, tetapi jika dalam kadar tinggi gas tersebut akan menimbulkan bau dan menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia, seperti:

  • Masalah Pernafasan
  • Merusak Saraf
  • Menganggu Darah
  • Dan masalah kesehatan lainnya.

Limbah Partikel

Limbah partikel adalah butiran halus yang masih dapat terlihat oleh mata, seperti uap air, asap, kabut, dan debu. Debu termasuk jenis partikel yang bersumber dari proses industri seperti saat penghancuran, peledakan, dan pengolahan, baik yang berasal dari bahan organik maupun anorganik. Sifat debu yang ringan membuatnya melayang di udara, dan jatuh dikarenakan gravitasi bumi. Saat mereka berterbangan, debu bisa terhirup oleh manusia dan mengganggu sistem pernafasan manusia.

Jenis partikel berikutnya adalah asap, bersumber dari sumber tidak bergerak milik industri yang mengeluarkan zat karbon. Asap yang bercampur dengan uap air akan jatuh ke bumi dan akan menempel di daun maupun atap rumah. Asap tersebut dapat mengganggu kesehatan manusia

Oleh sebab itu, industri semen perlu melakukan pengendalian asap ataupun partikel yang dihasilkan dari proses produksi semen, perlu dilakukan pengujian secara rutin oleh industri. Pengendalian tersebut dilakukan dengan monitoring Nilai Ambang Batas (NAB) kadar tertinggi zat dalam udara yang diperkenankan

Dalam melakukan pengendalian dan monitoring NAB, industri semen perlu menggandeng Laboratorium Lingkungan. Salah satu Laboratorium Lingkungan dengan teknologi kekinian untuk pengujian lingkungan yaitu PT Advanced Analytics Asia (A3) Laboratories. Hubungi tim Sales kami untuk mendapatkan penawaran dalam pengujian NAB udara.

Baca Juga: Penanganan Limbah Industri untuk Mengurangi Pencemaran

Limbah B3

Limbah berikutnya yang dihasilkan dari industri semen adalah Limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun). Industri Semen menjadi salah satu industri yang menghasilkan limbah tersebut. Sehingga dalam proses produksi dan pengelolaan perlu dilakukan sesuai izin dan regulasi yang berlaku di industri semen.

Limbah B3 dari industri semen bisa bersumber dari bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Jika limbah B3 tidak ditangani dengan tepat, akan menyebabkan limbah merusak lingkungan.

Dampak Limbah Industri Semen

Meskipun industri semen berdampak pada kemajuan ekonomi daerah tersebut, tetapi industri semen meninggalkan dampak limbah yang akan mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar industri.

Lahan

Dampak pertama yang mungkin cukup dirasakan dari hadirnya industri adalah lahan. Hal ini dikarenakan adanya penambangan dari batu kapur sebagai bahan utama pembuatan semen, penyerapan lahan yang menyebabkan penurunan kapasitas air tanah yang berpengaruh terhadap kondisi sumber air sekitar industri.

Air

Dampak industri semen terhadap air akan berpengaruh kepada kualitas air. Adanya limbah cair yang dialirkan ke sumber air, baik itu laut, sungai, atau danau di sekitar industri menyebabkan penurunan kualitas air.

Udara

Industri semen memang akan berdampak pada udara, limbah debu yang berterbangan banyak menyebabkan kerusakan pada tumbuhan di sekitar Industri. Bahkan debu yang dihasilkan dari industri semen menyebabkan pencemaran udara. Selain itu, suhu di sekitar pabrik akan meningkat. Gas yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batubara menghasilkan hidrokarbon yang menyebabkan efek rumah kaca dan perubahan iklim.

Baca Juga: Deretan Layanan Jasa Uji Laboratorium Lingkungan

Kesimpulan

Penanganan limbah industri semen memang akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan di sekitar industri. Oleh karena itu, setiap industri semen perlu melakukan uji dan monitoring secara rutin mengenai limbah yang dihasilkan dalam kegiatan industri. Sehingga bisa memantau kualitas udara dan lingkungan di sekitar.

Dapatkan layanan pengujian Lingkungan untuk industri semen, hanya di Laboratorium Lingkungan A3 Laboratories. Hubungi Tim Sales kami untuk berdiskusi mengenai parameter yang perlu di uji untuk Industri Semen.

Tinggalkan Balasan